💲 Ekonomi AS Melemah, Sentimen Perang Dagang Mereda
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
| | | |
6.816 +0,72% | +Rp133 miliar | 16.435 +0,1% | 3.269 +1,46% |
| | | |
61,7 -0,69% | 101,5 +0,50% | 3.856 -1,41% | 15.252 -1,08% |
👋 Stockbitor!
Ekonomi AS terkontraksi -0,3% secara annualized pada 1Q25 (vs. 4Q24: +2,4% annualized), menurut perkiraan awal dari biro analisis ekonomi AS. Hasil ini jauh lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan pertumbuhan +0,3% secara annualized, sekaligus menandai kontraksi pertama sejak 1Q22.
Secara tahunan, ekonomi AS masih tumbuh +2% YoY pada 1Q25 (vs. 4Q24: +2,5% YoY), tetapi menandai perlambatan pertumbuhan yang pertama sejak 4Q22. Pelemahan ekonomi AS pada 1Q25 terjadi seiring lonjakan impor sebesar +41,3% QoQ dan +13,4% YoY, di tengah aksi menimbun barang untuk mengantisipasi kenaikan tarif.
Di sisi lain, sentimen perang dagang antara AS dan China mulai mereda. Pada Jumat (2/5), pemerintah China mengatakan tengah mengevaluasi kemungkinan negosiasi tarif dengan AS. Meski demikian, Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa pihaknya hanya akan bernegosiasi jika AS terlebih dahulu membatalkan tarif terhadap barang-barang China.
Menyusul sentimen positif dari potensi de–eskalasi perang dagang, harga emas turun ke level 3.260 dolar AS per troy ounce pada Jumat (2/5), setelah mencapai level all–time high di 3.423 dolar AS per troy ounce pada 21 April 2025. Indeks dolar AS (DXY) juga membaik +0,35% WoW ke level 99,82 per Jumat (2/5), setelah sempat turun ke level terendahnya sejak Maret 2022 di 98,27 pada 21 April 2025.
Di Indonesia sendiri, kurs rupiah terhadap dolar AS menguat +2,35% WoW ke level 16.435 pada Jumat (2/5), membaik dari titik terendahnya sepanjang masa di level 16.870 pada 24 April 2025. Pada Jumat (2/5), IHSG juga menguat +0,72% dan yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun turun sekitar -5 bps ke level 6,88%.
Key Takeaway
Prospek negosiasi perdagangan antara AS–China berpotensi membuat perlambatan ekonomi AS menjadi lebih smooth dibandingkan yang dikhawatirkan sebelumnya. Hal ini dapat memberikan sentimen positif bagi market secara umum (risk–on), terutama emerging markets. Meski demikian, potensi perpindahan flow (dari market AS) akan kembali bergantung pada prospek pertumbuhan negara masing–masing. Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah yang lebih stabil dapat memperlonggar ruang bagi Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga BI Rate guna membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
🤝 TOWR Akuisisi 40% DATA Senilai Rp974/Saham
- $DATA: Remala Abadi mengumumkan bahwa anak usaha Sarana Menara Nusantara ($TOWR), PT iForte Solusi Infotek, telah mengakuisisi 40% saham perseroan dengan harga 974 rupiah per saham atau senilai total 535,7 miliar rupiah. Harga akuisisi tersebut lebih rendah -30% dibandingkan harga saham DATA per Jumat (2/5) di level 1.385 rupiah per saham. Saham–saham tersebut dibeli dari pengendali DATA sebelumnya, yakni Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka. Setelah transaksi ini, TOWR melalui iForte menjadi pengendali DATA dan akan melaksanakan penawaran tender wajib.
- $SIDO: Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mencatatkan laba bersih sebesar 233 miliar rupiah pada 1Q25 (-40% YoY, -41% QoQ), di bawah ekspektasi (20%/18% estimasi 2025F Stockbit/konsensus). Penurunan laba bersih utamanya ditekan oleh lemahnya pendapatan, yang juga berdampak negatif pada margin perseroan. Pendapatan turun menjadi 789 miliar rupiah (-25% YoY, -39% QoQ), dengan margin laba usaha inti turun ke level 35% (vs. 1Q24: 46,7%, 4Q24: 39,1%).
- $ACES: Aspirasi Hidup Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 142 miliar rupiah pada 1Q25 (-31% YoY, -55% QoQ), di bawah ekspektasi karena setara 15% dari estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~22%). Pendapatan tumbuh secara tahunan menjadi 2,1 triliun rupiah (+7% YoY, -9% QoQ), sejalan dengan ekspektasi (23% estimasi 2025F konsensus) dan melampaui guidance 2025 dari manajemen yang menargetkan pertumbuhan pendapatan +5% YoY. Lemahnya laba bersih ditekan oleh melonjaknya opex–to–sales ke level 42,3% (+572 bps YoY, +833 bps QoQ) seiring upaya rebranding Azko. Lonjakan tersebut membuat margin laba usaha turun menjadi 9% (vs. 1Q24: 13,3%, 4Q24: 17,8%), sehingga laba usaha hanya mencapai 192 miliar rupiah (-28% YoY, -54% QoQ) dan di bawah ekspektasi karena setara 17% estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~22%).
- $PWON: Pakuwon Jati mencatatkan laba bersih sebesar 302 miliar rupiah pada 1Q25 (-9% YoY, -27% QoQ), setara 12% estimasi 2025F konsensus. Pendapatan naik tipis secara tahunan menjadi 1,6 triliun rupiah (+2% YoY, -18% QoQ), ditopang oleh pertumbuhan recurring income (+10% YoY, -5% QoQ). Laba bersih tertekan oleh: 1) menurunnya margin laba usaha menjadi 41,5% (vs. 1Q24: 43,4%, 4Q24: 42,1%) akibat peningkatan opex (+12% YoY, -18% QoQ); dan 2) kenaikan biaya lain–lain (bersih) menjadi 94 miliar rupiah (vs. 1Q24: 19 miliar rupiah, 4Q24: 44 miliar rupiah).
- $SMRA: Summarecon Agung mencatatkan laba bersih sebesar 238 miliar rupiah pada 1Q25 (-46% YoY, -46% QoQ), setara 21% estimasi 2025F konsensus. Laba bersih tertekan secara tahunan oleh kenaikan opex di tengah pendapatan yang flat dan tingginya minority interest. Pendapatan tercatat sebesar 2,1 triliun rupiah (-1% YoY, -32% QoQ) seiring menurunnya revenue recognition pada segmen 'property development' (-8% YoY, -41% QoQ). Adapun margin laba usaha turun menjadi 29,9% (vs. 1Q24: 33,7%, 4Q24: 30,8%) akibat kenaikan opex menjadi 436 miliar rupiah (+14% YoY, -17% QoQ). Sementara itu, minority interest meningkat secara tahunan menjadi 78 miliar rupiah (vs. 1Q24: 4 miliar rupiah, 4Q24: 149 miliar rupiah).
- $JPFA: Japfa Comfeed Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 680 miliar rupiah pada 1Q25 (-26% QoQ, +2% YoY), sedikit di bawah ekspektasi (23%/20% estimasi 2025F Stockbit/konsensus). Penurunan laba bersih secara kuartalan utamanya ditekan oleh penurunan laba usaha menjadi 1,1 triliun rupiah (-22% QoQ, +0% YoY), setara 23%/21% estimasi 2025F Stockbit/konsensus. Laba usaha segmen 'poultry breeding/DOC' (-23% QoQ), 'commercial farm/broiler' (-72% QoQ), dan 'poultry processing and consumer products' (-20% QoQ) mengalami penurunan seiring penurunan rata–rata harga DOC dan broiler masing–masing ke level 5.518 rupiah per ekor (-10% QoQ) dan 19.220 rupiah per kg (-5% QoQ). Sementara itu, laba usaha segmen 'feed' melonjak menjadi 632 miliar rupiah (+110% QoQ) di tengah harga rata–rata jagung yang tumbuh tipis menjadi 4.852 rupiah per kg (+2% QoQ).
- $MAPI: Mitra Adiperkasa mencatatkan laba bersih sebesar 472 miliar rupiah pada 1Q25 (+14% YoY, +1% QoQ), sejalan dengan ekspektasi karena setara 21% estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~23%). Pendapatan tumbuh secara tahunan (+6% YoY, -9% QoQ) dan setara 22% estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~22%). Laba usaha juga tumbuh secara tahunan menjadi 769 miliar rupiah (+8% YoY, -28% QoQ), setara 19% estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~18%). Pertumbuhan laba usaha utamanya ditopang oleh MAP Aktif Adiperkasa ($MAPA) yang tumbuh +16% YoY. Adapun laba usaha segmen 'fashion & digital' tumbuh +14% YoY, sementara segmen 'department stores' tumbuh +40% YoY. Sementara itu, segmen usaha 'café & restaurant' mengalami pemburukan kerugian ke level 62 miliar rupiah (vs. 1Q24: rugi 26 miliar rupiah).
- $HEAL: Medikaloka Hermina mencatatkan laba bersih sebesar 125 miliar rupiah pada 1Q25 (-35% YoY, +84% QoQ), setara 20% estimasi 2025F konsensus. Penurunan laba bersih ditekan oleh penyusutan margin laba usaha dan kenaikan beban keuangan. Margin laba usaha turun secara tahunan ke level 15,6% (vs. 1Q24: 19,5%, 4Q24: 11,4%) di tengah pendapatan yang flat di level 1,7 triliun rupiah (-1% YoY, +0% QoQ). Beban keuangan naik menjadi 49 miliar rupiah (+75% YoY, +0% QoQ).
- $ERAL: Sinar Eka Selaras mencatatkan laba bersih sebesar 42 miliar rupiah pada 1Q25 (+3% YoY, -5% QoQ), dengan pendapatan tumbuh secara tahunan menjadi 1,4 triliun rupiah (+26% YoY, -3% QoQ). Lemahnya pertumbuhan laba bersih ditekan oleh lonjakan opex dan kerugian pada JV. Opex melonjak ke level 172 miliar rupiah (+74% YoY, +16% QoQ), sehingga opex–to–sales naik menjadi 12,5% (vs. 1Q24: 9,1%, 4Q25: 10,5%). Sementara itu, kerugian pada JV mencapai 3 miliar rupiah (vs. 1Q24: laba 4 miliar rupiah, 4Q24: laba 2 miliar rupiah) seiring konsolidasi penuh JD Sports yang diakuisisi pada November 2024. Dari sisi positif, margin laba kotor tumbuh ke level 16,4% (+387 bps YoY, +293 bps QoQ), didorong meningkatnya mix pendapatan dari segmen 'fashion apparel' – dengan margin laba kotor sebesar 22,7% – yang kini mencapai 23% dari total pendapatan (vs. 1Q24: 3%, 4Q24: 12%), sehingga margin laba usaha stabil secara tahunan di 4,2% (+9 bps YoY, +44 bps QoQ). Laba usaha tumbuh menjadi 58 miliar rupiah (+28% YoY, +9% QoQ).
- $BRIS: Bank Syariah Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 1,9 triliun rupiah pada 1Q25 (+10% YoY, -1% QoQ), relatif sejalan dengan ekspektasi (23% estimasi 2025F konsensus). Kenaikan laba bersih lebih didukung oleh pertumbuhan fee based income menjadi 1,7 triliun rupiah (+39% YoY, +1,6% QoQ). Dari segi top–line, Net Margin Income (NMI) tumbuh +6,7% YoY, ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan +16,2% YoY (vs. 4Q24: +15,9% YoY, 1Q24: +15,9% YoY) yang relatif sejalan dengan guidance 2025 dari manajemen di kisaran +14–16% YoY. Tekanan margin, yang terlihat dari kenaikan NMI yang tidak setinggi pertumbuhan pembiayaan, juga terefleksi pada rasio Net Imbalan (NI) yang turun ke level 5,31% (vs. 1Q24: 5,38%, 2024: 5,66%), di bawah guidance 2025 yang mengincar kisaran 5,5–5,9%. Dari segi kualitas aset, credit cost (CoC) sedikit naik ke level 0,93% (vs. 1Q24: 0,88%, 2024: 0,83%) dan masih sesuai guidance 2025 yang mengincar di bawah 1%.
- $MAIN: Malindo Feedmill mencatatkan laba bersih sebesar 63 miliar rupiah pada 1Q25 (-51% QoQ, -28% YoY), dengan laba usaha turun menjadi 159 miliar rupiah (-7% QoQ, -32% YoY). Penurunan laba bersih secara kuartalan utamanya ditekan oleh kerugian segmen 'DOC' sebesar 41 miliar rupiah (vs. 4Q24: laba 54 miliar rupiah), di tengah penurunan harga rata–rata DOC ke level 5.518 rupiah per ekor (-10% QoQ). Penurunan laba usaha juga terjadi di segmen 'broiler', yang mencatatkan laba usaha sebesar 2 miliar rupiah (-93% QoQ) seiring penurunan harga rata–rata broiler ke level 19.220 rupiah per kg (-5% QoQ). Adapun segmen 'feed' mencetak kenaikan laba usaha menjadi 145 miliar rupiah (+13% QoQ), didorong kenaikan harga rata–rata jagung menjadi 4.852 rupiah per kg (+2% QoQ).
Top Gainer 🔥
| | | |
+13,72% | +9,84% | +8,41% | +8,00% |
Top Loser 🤕
| | | |
-14,67% | -7,14% | -5,88% | -4,41% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Konsensus ekonom yang disurvei oleh Reuters mengekspektasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melandai ke level +4,91% YoY pada 1Q25 (vs. realisasi 4Q24: +5,02% YoY). Secara kuartalan, konsensus ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia akan terkontraksi -0,89% QoQ pada 1Q25 (vs. realisasi 4Q24: +0,53% QoQ). Ekspektasi tersebut didasarkan pada meningkatnya ketidakpastian terkait perdagangan global dan rendahnya belanja pemerintah pada 1Q25. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 1Q25 sendiri baru akan dirilis pada 5 Mei 2025.
- BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) Indonesia naik mencapai 1,95% YoY pada April 2025 (vs. Mar 2025: inflasi 1,03% YoY), menandai level tertinggi sejak Agustus 2024 seiring efek Lebaran. Secara bulanan, inflasi IHK melandai ke level 1,17% MoM (vs. Mar 2025: inflasi 1,65% MoM). Adapun inflasi inti naik ke level 2,5% YoY (vs. Mar 2025: inflasi 2,48% YoY), menandai level tertinggi dalam 22 bulan terakhir.
- S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada April 2025 anjlok ke level 46,7 (vs. Mar 2024: 52,4), menandai kontraksi aktivitas pabrik yang pertama dalam 6 bulan terakhir sekaligus menjadi penurunan paling tajam sejak Agustus 2021.
- Kementerian Keuangan mencatat bahwa defisit APBN 2025 per 1Q25 mencapai 104,2 triliun rupiah atau 0,43% terhadap PDB. Meski demikian, keseimbangan primer masih surplus 17,5 triliun rupiah. APBN 2025 sendiri menargetkan defisit 2,53% terhadap PDB dan defisit keseimbangan primer sebesar 63,3 triliun rupiah.
- S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur China pada April 2025 turun menjadi 50,4 (vs. Mar 2025: 51,2), tetapi melampaui ekspektasi konsensus di level 49,8. Hasil ini menandai ekspansi aktivitas pabrik dalam 7 bulan beruntun, meski itu merupakan pertumbuhan terlemah sejak Januari 2025. Data ini mengindikasikan bahwa langkah–langkah stimulus yang diambil pemerintah China masih mendukung pemulihan ekonomi negara tersebut.
- Biro statistik tenaga kerja AS mencatat bahwa lowongan pekerjaan di AS pada Maret 2025 turun sebesar 288.000 ke level 7,19 juta (vs. Feb 2025: 7,48 juta), di bawah ekspektasi konsensus di level 7,48 juta dan menandai level terendah dalam 6 bulan terakhir.
- Barito Renewables Energy ($BREN) mencatatkan laba bersih sebesar 34 juta dolar AS pada 1Q25 (+19% YoY, -5% QoQ). Kenaikan laba bersih secara tahunan utamanya didorong oleh penurunan beban keuangan neto menjadi 26 juta dolar AS (-8% YoY, -8% QoQ) dari hasil refinancing pada September 2024, serta keuntungan selisih kurs sebesar 1 juta dolar AS (1Q24: rugi 1 juta dolar AS, 4Q24: untung 2 juta dolar AS). Berdasarkan perhitungan Stockbit, EBITDA BREN mencapai 126 juta dolar AS pada 1Q25 (+3% YoY, -5% QoQ).
- Penasihat sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebesar 10 GW. Rencana tersebut merupakan bagian dari penambahan 103 GW kapasitas listrik pada 2040. Selain nuklir, tambahan kapasitas listrik tersebut akan berasal sebanyak 75 GW dari tenaga surya, angin, panas bumi dan biomassa dan 18 GW sisanya berasal dari gas. Saat ini, Indonesia memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 90 GW, dengan hanya 15 GW di antaranya berasal dari energi terbarukan.
- BPS mencatat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai ~841 ribu orang pada Maret 2025 (-2,2% YoY, -5,6% MoM). Hasil ini membuat jumlah kunjungan wisman mencapai ~2,7 juta orang selama 1Q25 (+7,8% YoY), setara 17–20% target 2025 dari pemerintah di kisaran 14–16 juta orang.
❌ Salah Kaprah Fundamental: Studi Kasus UNVR
"Banyak yang menilai UNVR sebagai bisnis yang menguasai hajat hidup orang banyak, tapi lupa bahwa model bisnis pun bisa ter-disrupsi." - Husin1030
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Banyak yang mengira saham dengan profit tumbuh dan merek kuat otomatis punya fundamental bagus. Tapi benarkah begitu? Dalam tulisan ini, penulis membedah kasus nyata lewat emiten $UNVR, bagaimana euforia pasar dan asumsi masa depan yang cerah justru menjerumuskan banyak investor. Dibahas pula aspek penting seperti PER, PBV, DER, dan risiko disrupsi bisnis yang sering diabaikan. Penasaran seperti apa ulasan selengkapnya? Simak pada tulisan Husin1030 berikut ini!
Sekilas tentang Husin1030
Husin1030 adalah seorang investor senior sejak tahun 1997. Beliau sempat mengajar sertifikasi di Bursa Efek Surabaya dan menjadi bagian dari direksi Kaha Group. Dalam investasi, Husin1030 menggabungkan long term investment dan konsep "nabung" saham. Di Stockbit Stream, beliau banyak membagikan tips investasi hingga pelajaran investasi berdasarkan studi kasus dan pengalaman. Baca tulisan Husin1030 lainnya di sini!
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here
0 komentar:
Posting Komentar