πͺ EMAS: Anak Usaha MDKA, IPO dengan Valuasi Rp29–49 T
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance π
| | | | |
| 7.629 -1,78% | -Rp4,55 triliun | 16.475 +1,05% | 3.681 +0,46% |
| | | | |
| 66,7 +1,00% | 108,6 -1,41% | 4.481 -0,16% | 15.229 -0,04% |
π Stockbitor!
Anak usaha Merdeka Copper Gold ($MDKA), Merdeka Gold Resources ($EMAS), berencana IPO dengan menawarkan hingga 1,6 miliar (10%) saham baru di kisaran harga 1.800–3.020 rupiah per lembar. Jumlah tersebut mengimplikasikan target perolehan dana sekitar 2,9–4,9 triliun rupiah, dengan market cap sekitar 29–49 triliun rupiah.
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan oleh EMAS untuk: 1) sebanyak 328,4 miliar rupiah sebagai setoran modal bertahap ke PT Pani Bersama Tambang; 2) sebanyak 328,4 miliar rupiah sebagai pinjaman ke PT Puncak Emas Tani Sejahtera; dan 3) sisanya untuk pembayaran utang lebih awal kepada MDKA.
EMAS adalah anak usaha MDKA yang berencana mengembangkan proyek emas Pani di Gorontalo, dengan total luas pertambangan sebesar 14.670 hektare. Per 2024, proyek emas Pani diperkirakan memiliki sumber daya mineral (resources) sebanyak 292,4 juta ton bijih yang mengandung 7 juta troy ounce emas pada kadar 0,75 gram per ton dan cadangan (reserves) sebanyak 77,5 juta ton bijih yang mengandung 1,9 juta troy ounce emas pada kadar 0,78 gram per ton. Umur tambang diperkirakan hingga 2041, dengan puncak produksi emas pada 2033 diperkirakan akan mencapai 500 ribu troy ounce per tahun.
Saat ini, perseroan belum melakukan kegiatan operasional secara komersial karena masih sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas pengolahan dengan metode heap leach. Progres pembangunan tersebut telah mencapai 67% per 30 Juni 2025, dengan jadwal penyelesaian mekanikal diproyeksikan pada November 2025 dan tahap commissioning pada Desember 2025.
Ke depannya, EMAS berencana membangun 2 kapasitas pemrosesan, yakni:
- Tahun 2025–2026: Fasilitas heap leach dengan kapasitas 7 juta ton per tahun dan target produksi emas 145 ribu troy ounce per tahun.
- Tahun 2027–2029: Fasilitas carbon–in–leach (CIL) dengan kapasitas 7,5 juta ton per tahun dan target produksi emas 355 ribu troy ounce per tahun.
- Tahun 2029–2032: Upgrade fasilitas CIL dari 7,5 juta ton per tahun menjadi 12 juta ton per tahun, dengan target produksi emas meningkat dari 355 ribu troy ounce per tahun menjadi 500 ribu troy ounce per tahun.
- Kombinasi kedua fasilitas tersebut (heap leach dan CIL) akan mencapai 19 juta ton per tahun dengan potensi produksi emas hingga 500 ribu troy ounces per tahun pada 2033.
Struktur Pemegang Saham
Setelah IPO, pemegang saham EMAS terdiri atas MDKA (56,5%), saham treasuri (9%), dan masyarakat (34,5%). Kepemilikan masyarakat ini mencakup 10% kepemilikan masyarakat dari penerbitan saham baru, 8,36% kepemilikan Winato Kartono, 5,6% kepemilikan Garibaldi Thohir, dan beberapa kepemilikan individu lainnya.
Valuasi
Setelah IPO, EMAS akan memiliki valuasi P/BV sekitar 4–5,3x berdasarkan laporan keuangan per 1Q25 (TTM). Perhitungan valuasi berdasarkan P/E tidak dapat dilakukan karena perseroan masih mencatatkan rugi bersih dalam 3 tahun terakhir.
Kinerja Keuangan
Pada 2024, EMAS mencatatkan pendapatan sebesar 1,7 juta dolar AS dengan rugi bersih sebesar 12,7 juta dolar AS. Per 1Q25, EMAS tidak mencatatkan pendapatan dan mencatat rugi bersih 9,2 juta dolar AS. Hingga 1Q25, segmen usaha perseroan yang sudah beroperasi adalah jasa penunjang pertambangan, sementara segmen pertambangan dan pengolahan belum beroperasi. Tidak adanya pendapatan pada 1Q25 disebabkan oleh akuisisi PT Puncak Emas Tani Sejahtera dari 48,99% kepemilikan menjadi 99,99%, sehingga seluruh pendapatan dari segmen penunjang pertambangan dieliminasi secara penuh.
Key Takeaway
Dari sisi valuasi di antara emiten pure gold miners (lihat tabel di atas), EMAS diperdagangkan paling premium berdasarkan EV/Reserves, tetapi tidak terlalu premium jika dilihat berdasarkan EV/Resources. Kami menilai bahwa eksekusi dan pengembangan proyek emas Pani menjadi faktor yang perlu diperhatikan investor seiring fasilitas pengolahan perusahaan yang belum beroperasi.
Mengacu pada rekam jejak grup, MDKA juga belum berproduksi ketika IPO pada Juni 2015, di mana saat itu perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur tambang Tujuh Bukit selama 20 bulan sejak IPO (Juni 2015–Februari 2017). MDKA sendiri mulai berproduksi pada 2Q17.
π SSIA Revisi Target Laba Bersih 2025 Jadi -14% YoY, Buka Peluang Aksi Korporasi
- $SSIA: VP of Investor Relations & Corporate Communications Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, mengatakan bahwa pihaknya memproyeksikan pendapatan dan laba bersih selama 2025 masing–masing akan turun sekitar -4% YoY dan -14% YoY, lebih rendah dari target awal yang mengincar +5% YoY dan +20% YoY. Erlin mengatakan bahwa proyeksi penurunan kinerja didasarkan pada backlog penjualan lahan Sabang Smartpolitan yang baru akan diakui pada awal 2026 dan potensi penurunan okupansi segmen hospitality seiring efisiensi anggaran pemerintah. Sementara itu, Direktur Utama SSIA, Johannes Suriadjaja, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membagikan dividend payout ratio sekitar 30% dan menyebut bahwa SSIA sedang dalam proses penambahan landbank signifikan dengan pembebasan lahan hingga 100 hektare per Juni 2025. Johannes juga menyebut bahwa perseroan berupaya mengkaji sejumlah opsi aksi korporasi ataupun peluang kolaborasi dengan pihak lain untuk memacu pengembangan Subang Smartpolitan dalam jangka panjang.
- $ASII: Gaikindo melaporkan bahwa penjualan wholesales mobil Toyota dan Daihatsu secara gabungan mencapai 28.174 unit pada Agustus 2025 (-29% YoY, -4% MoM). Realisasi ini membuat penjualan wholesales gabungan keduanya mencapai 245.781 unit selama 8M25 (-17% YoY).
- $PSAB: J Resources Asia Pasifik mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa rumor mengenai rencana United Tractors ($UNTR) untuk mengakuisisi aset tambang PSAB bukan bersumber dari perseroan. Namun, PSAB menjelaskan bahwa perseroan senantiasa terbuka untuk mempertimbangkan transaksi dan aksi korporasi strategis yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah terhadap kinerja perseroan ke depannya. Dalam keterbukaan informasi terpisah, UNTR juga mengatakan tidak mengetahui sumber terkait rumor tersebut, tetapi perseroan memang sedang mencari peluang baru atas akuisisi mineral. Sebelumnya, Bloomberg Technoz pada 4 September 2025 melaporkan bahwa UNTR berencana mengakuisisi aset tambang milik PSAB di Indonesia.
- $DATA: Direktur Utama Remala Abadi, Abadi Agus Setiono, mengatakan bahwa pihaknya berencana mengakuisisi perusahaan penyedia layanan internet (internet service provider/ISP) pada tahun ini untuk menutupi kekurangan homepass yang dimiliki perseroan. Menurut laporan Bisnis, DATA saat ini memiliki 317.000 homepass, sementara perseroan menargetkan untuk membangun 500.000 homepass hingga akhir 2025. Untuk mengembangkan homepass tersebut, DATA akan mengalokasikan capex hingga 500 miliar rupiah, yang bersumber dari dana internal perusahaan, investor, serta pinjaman bank. Agus juga menyebut bahwa grup Djarum masih akan melakukan pembelian saham DATA, tetapi ia tidak merincinya lebih lanjut.
- $IPCM: Direktur Jasa Armada Indonesia, Dessy Emastari Prihatiningtyas, mengatakan bahwa pihaknya akan menganggarkan dana sebesar 148 miliar rupiah hingga 2026 untuk penambahan 2 unit kapal tunda, dengan 80 miliar rupiah di antaranya akan diserap pada tahun ini. Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, mengatakan bahwa 2 unit kapal tersebut diproyeksikan akan digunakan pada tahun depan. Selain penambahan kapal, Shanti menyebut bahwa IPCM tengah ekspansi layanan terminal khusus baru, terutama di wilayah Indonesia timur. Seiring dengan ekspansi yang dijalankan, IPCM menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing–masing sebesar +5% YoY pada 2025.
Top Gainer π₯
| | | | |
| +14,16% | +12,01% | +7,00% | +6,47% |
Top Loser π€
| | | | |
| -10,32% | -10,10% | -9,33% | -8,03% |
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Kurs rupiah terhadap dolar AS melemah -1,05% ke level 16.475 pada Selasa (9/9), menyusul keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti menteri keuangan dari Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia, Erwin Hutapea, mengatakan pada Selasa (9/9) bahwa Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya.
- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan telah menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (9/9), dengan penawaran masuk sebesar 79,55 triliun rupiah. Kementerian Keuangan mencatat bahwa total nominal yang dimenangkan dari lelang tersebut adalah 24,45 triliun rupiah, di bawah target indikatif lelang di level 27 triliun rupiah. Salah satu SUN yang ditawarkan adalah FR0108 (jatuh tempo 15 April 2036) dengan yield rata–rata tertimbang yang dimenangkan 6,45% dan nominal yang dimenangkan sebesar 3,5 triliun rupiah. Sementara itu, penawaran SPN12260910 (jatuh tempo 10 September 2026) dimenangkan dengan yield rata–rata tertimbang 5,15% dan nominal yang dimenangkan sebesar 5,1 triliun rupiah.
- Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Selasa (9/9) bahwa pemerintah akan tetap menjaga defisit APBN berada di bawah 3% terhadap PDB, sesuai dengan ketentuan regulasi. Purbaya juga menyebut bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk melonggarkan likuiditas di pasar keuangan guna membuka pendanaan bagi kegiatan ekonomi dan program pemerintah.
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah akan memperkuat stimulus ekonomi pada semester ke–2 tahun ini. Airlangga menyebut bahwa sejumlah program yang telah berjalan akan terus diperluas, antara lain subsidi gaji bagi pekerja berpenghasilan di bawah 10 juta rupiah, program padat karya, pembebasan PPh untuk sektor tertentu, dan dukungan perumahan. Meski demikian, Airlangga tidak mengelaborasi lebih lanjut terkait rincian, periode, maupun besaran stimulus yang akan diberikan tersebut.
- Harga emas di pasar spot menguat +0,48% ke 3.654 dolar AS per troy ounce per Selasa (9/9) sore dan sempat mencetak rekor all–time high secara intraday di 3.659,4 dolar AS per troy ounce, melanjutkan penguatan sebesar +1,4% pada Senin (8/9). Kenaikan harga emas terjadi seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada pekan depan. Selain emas, ketiga indeks saham AS juga mengalami penguatan, dengan Nasdaq mencatatkan all–time high baru pada Senin (8/9).
- Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat bahwa penjualan motor domestik pada Agustus 2025 mencapai 578.041 unit (+0,7% YoY, -1,5% MoM). Hasil tersebut membuat penjualan motor domestik selama 8M25 mencapai ~4,3 juta unit (-1,7% YoY), setara 64–67% target 2025 dari AISI di kisaran 6,4–6,7 juta unit (vs. 8M24: 69% realisasi 2024).
- Harga minyak Brent di pasar spot menguat tipis +0,4% ke level 66,5 dolar AS per barrel pada Selasa (9/9) sore. Pergerakan harga minyak ini didukung oleh ekspektasi berlanjutnya penimbunan minyak oleh China dan kekhawatiran pengetatan pasokan dari Rusia seiring potensi sanksi baru, yang dapat mengimbangi keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi sebesar 137 ribu barel per hari per Oktober 2025. Peningkatan produksi OPEC+ tersebut, yang disetujui pada akhir pekan lalu, juga lebih rendah dari peningkatan produksi pada 4 bulan sebelumnya yang mencapai 550 ribu barel pada September dan Agustus serta 411 ribu barel pada Juli dan Juni 2025.
- VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, mengatakan pada Selasa (9/9) bahwa pihaknya akan menghentikan sementara aktivitas penambangan di tambang Grasberg, Papua Tengah, untuk memprioritaskan evakuasi yang aman bagi 7 pekerja kontraktor yang masih terjebak di area terdampak longsor. Katri menjelaskan bahwa peristiwa longsor itu terjadi pada Senin (8/9) sekitar pukul 22.00 WIT.
π Data Tenaga Kerja AS Jelek, Pesta Emas Berlanjut?
"Hilangnya independensi Fed akan mempengaruhi kepercayaan pasar terhadap USD sehingga positif utk emas yg adalah barang substitusi dari USD". – yanuard
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan dengan penambahan tenaga kerja jauh di bawah ekspektasi dan tingkat pengangguran naik ke 4,3%, langsung membuat harga emas melonjak hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Situasi ini membuka kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga, karena stabilitas pasar tenaga kerja kini dinilai lebih mendesak daripada menekan inflasi. Selain itu, kekhawatiran soal independensi bank sentral serta tekanan politik turut memperlemah posisi USD, sehingga memperkuat langkah bullish di emas. Penasaran bagaimana dinamika ini bisa memengaruhi emiten-emiten tambang emas? Baca penjelasan lengkapnya di tulisan yanuard berikut ini!
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here

0 komentar:
Posting Komentar