Senin, 31 Oktober 2011

Kurikulum Road Safety Di Sekolah…Opo Tumon…??

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!



edukasi road safety..gak cuma di dalam kelas aja...!!

Dari sudut pandang ane, adanya kurikulum Road Safety, khususnya Safety Riding yang dimasukkan ke dalam pendidikan SD-SMP-SMU itu bagaikan "menceboki" kegagalan pemerintah dalam menyediakan transportasi publik yang lantas menjadi ladang bisnis produsen dalam berjualan motor yang berujung pada meningkatnya angka kecelakaan lalu-lintas. Atau..bisa jadi merupakan ajang pencitraan oleh pihak produsen motor bahwa motor bukanlah mesin pembunuh..ya..memang bukan sih, cuma fasilitator aja kok..

Sebuah informasi ane dapat dari blog Hakim Roda Mas (HRM) bahwa pelajaran tersebut akan terintegrasi dengan mata pelajaran Biologi, Fisika, Bahasa Inggris, Agama, Matematika, Geografi, Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS. Nah lho..jadi apakah benar yang ane tangkap pengertiannya bahwa ketika seorang siswa belajar Matematika atau Fisika, maka akan ada sisipan safety riding seperti misalnya perhitungan jarak henti, atau berapa cepat respon manusia menanggapi bahaya.

Dari sisi konten ini adalah sebuah kegiatan positif. Membuat siswa paham akan makna resiko…sebuah kejadian negatif yang mungkin terjadi dan harus dihindari. Good…!!


umur segini dibelikan motor...??

Tetapi dilihat dari "the whole big picture", adanya edukasi semacam ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau dilihat kemungkinan ekses negatifnya, bisa saja toh…seorang siswa setelah memperoleh pendidikan tersebut malah jadi ingin lekas mengendarai motor baru. Atau bisa saja, sebuah motor menjadi target motivasi atas pencapaian prestasi sang siswa.

Wah..kalau begitu..gaswat…!! Idealnya sebuah motor dimiliki oleh mereka yang sudah memiliki penghasilan tetap. Itupun harus mencukupi. Itu pun baru dari aspek finansial. Belum lagi aspek kematangan mental dan penguasaan keterampilan berkendara yang lebih dari sekedar slalom melalui cone dan melewati bumpy road..

Nah..lalu bagaimana pendidikan road safety yang paling ideal dan sederhana. Ane pribadi masih sangat RESPEK kepada metode belajar Pak Bambang Nunggang Jaran yang mendidik tidak melulu dengan teori di dalam kelas, namun dengan menekankan kedisiplinan di sekolah dengan cara MELARANG SISWA DI BAWAH UMUR NAIK MOTOR KE SEKOLAH.

Sederhana tapi manjurbukan…?? Gak usahlah bikin proyek pendidikan nan rumit yang barangkali disisipi muatan promosi dan kental beraroma bisnis. Kuncinya adalah NIAT dan KETEGASAN. Situ niat mau edukasi tulus atau tidak…? Jika ya, maka tegaslah kasih pelajaran disiplin..kagak usah disisipi promosi dan niat lainnya. Lha wong belum waktunya mengendarai motor kok mau dicekoki juga…teganya…


mau dihukum kaya gini...??


dedongkot-kotel 31 Oct, 2011


--
Source: http://dedongkot-kotel.blogspot.com/2011/10/kurikulum-road-safety-di-sekolahopo.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Berita Unik dan Aneh di Dunia Copyright © 2010 Designed by Dwi Isnein Evian Syah.Own Blog