Kamis, 10 November 2011

Kesalahan-Kesalahan Aneh Dalam Dunia Kedokteran

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Klinik Inseminasi yang Salah Menggunakan Sperma

SaatNancy Andrews, warga Commack, New York, hamil setelah mengikuti programvitro fertilization, pasangan suami istri ini sama sekali tidak mendugabahwa anak yang dilahirkannya memiliki kulit dengan warna gelap yangsama sekali tidak ada kaitannya dengan ciri fisik mereka.


Daritest DNA yang kemudian dilakukan diperkirakan telah terjadi kesalahandimana para dokter di New York Medical Services for ReproductiveMedicine secara tidak sengaja menggunakan sperma dari laki-laki lainyang bukan milik suaminya dan kemudian diensiminasi ke sel telur Nancy.

Pasanganini tetap membesarkan sang bayi Jessica yang lahir pada tanggal 19Oktober 2004 seperti layaknya darah dagingnya sendiri meski secaragenetis telah terjadi kesalahan. Meskipun demikian pasangan ini tetapmemperkarakan pemilik klinik tersebut atas kejadian yang tergolongmalpraktik ini ke pengadilan.


Cangkok Jantung dan Paru-Paru yang Salah

JésicaSantillán, 17 tahun, meninggal 2 minggu setelah menjalani cangkokjantung dan paru-paru yang berasal dari pasien yang golongan darahnyatidak sama dengannya. Tim dokter di Duke University Medical Centergagal dalam memeriksa kecocokan darah sebelum operasi dilakukan.

Setelahsekian detik operasi transplantasi untuk mencoba membalikkan keadaankarena kesalahan fatal itu, Jésica mengalami gagal otak dan komplikasiyang membawanya ke kematian.



Jésica,imigran asal Mexico, tiba di Amerika Serikat tiga tahun sebelummenjalani pengobatan penyakit jantung untuk mempertahankan hidupnya.Dengan transplantasi jantung dan paru-paru di Duke University Hospital,Durham, N.C., alih-alih memperbaiki kondisinya, yang terjadi justrukeadaan menjadi bertambah buruk.

Jésica, yang bergolongan darahO, malah menerima organ dari donor yang bergolongan darah A. Kesalahanfatal ini membuatnya dalam kondisi koma, dan meninggal ketika usahapara dokter untuk berusaha menggantikannya dengan organ yang kompatibelgagal.

Rumah sakit mengklaim telah terjadi human-error yangmengakibatkan kematian Jesica, selain prosedur yang cacat untukmemastikan kompatibilitas transplantasi organ. Setelah itu diberitakantelah terjadi kesepakatan tertutup antara rumah sakit dan keluarga soalini. Tidak seorangpun, baik dari pihak keluarga atau rumah sakit yangmau memberikan komentar atas kasus ini.

Prosedur Invasive Jantung Terbuka, Namun Salah Pasien

JoanMorris (nama samaran), seorang nenek berusia 67 tahun, dimintabantuannya dalam suatu pembelajaran di rumah sakit untuk cerebralangiography (ilmu mengenai darah pada otak). Sehari setelahnya, secaratidak sengaja dia "terpaksa" dijadikan objek studi mengenai invasivecardiac electrophysiology.

Setelah sesi angiography, pasien inidipindahkan ke ruangan yang lain yang bukan merupakan ruangan asalnya.Kesalahan yang "direncanakan" terjadi keesokan harinya saat paginyapasien ini dibawa untuk suatu prosedur jantung terbuka.


Diaberada di atas meja operasi yang mestinya bukan untuk dia selama satujam. Para dokter membuat irisan pada pangkal pahanya, menusuk sebuaharterinya, menyambungnya ke sebuah pipa pembuluh lalu ke atas kejantungnya (suatu prosedur yang mengakibatkan resiko tinggi terjadinyapendarahan, infeksi, serangan jantung, dan stroke).

Kemudiantiba-tiba telepon berdering, dan seorang dokter dari bagian lainbertanya "Apa yang kalian lakukan dengann pasienku?" Tidak ada yangsalah dengan jantungnya.

Kardiologis yang melakukan prosedur itumencek data wanita itu dan baru menyadari kesalahan fatal telahterjadi. Studi itu langsung distop, setelah rekondisi wanita malang ituakhirnya dikembalikan ke kamar asalnya, beruntungya, dalam kondisi yangmasih stabil.

Suvenir Sepanjang 13 Inch

DonaldChurch, 49 tahun, mempunyai tumor di perutnya saat ia tiba diUniversity of Washington Medical Center di Seattle pada bulan Juni2000. Setelah meninggalkan rumah sakit itu, tumornya hilang - tapi satualat operasi (retractor) malah menggantikan tempat tumornya.

Ternyatadokter yang menanganinya secara tidak sengaja meninggalkan retractorsepanjang 13 inch di perutnya. Hal ini bukan kejadian yang pertamaterjadi di klinik itu.


Empatkasus yang sama pernah terjadi di klinik yang sama antara tahun 1997dan 2000. Masih untung, ahli bedah masih bisa mengambil lagi retraktoryang ketinggalan itu segera setelah diketahui.

Akibat dariperistiwa ini, Church mengalami konsekuensi gangguan fungsi perutnya.Klinik tersebut akhirnya setuju membayar Church sebesar US $97.000 (1miliar rupiah) sebagai kompensasinya.

Rumah Sakit Salah Posisi Operasi Otak, Untuk Ketiga Kalinya dalam Setahun

Untukketiga kalinya dalam tahun yang sama, dokter-dokter di Rhode IslandHospital melakukan operasi pada sisi kepala yang salah padapasien-pasiennya. Yang terakhir terjadi pada tanggal 23 November 2007.

Seorangnenek berusia 82 tahun membutuhkan operasi untuk menghentikanpendarahan di antara otak dan tengkorak kepalanya. Seorang ahli bedahsyaraf di rumah sakit itu mulai melakukan pembedahan dengan membuatlubang pada bagian sisi kanan kepala pasien, meski sebenarnya hasil CTscan memperlihatkan bahwa pendarahan terjadi pada bagian sisi kiri.


Beruntungdokter bedah ini segera menyadari kesalahannya dan segera menutupkembali lubang operasi yang salah dan melakukannya kembali pada sisikiri kepala pasien. Kondisi pasien dilaporkan stabil pada hariMinggunya.

Kasus yang sama disebut-sebut juga terjadi pada bulanFebruari, dimana seorang dokter yang lain juga melakukan operasi padasisi kepala yang salah. Dan pada Agustus, lagi-lagi seorang kakekberusia 86 tahun menjadi korbannya, setelah nyawanya tidakterselamatkan akibat operasi pada kepalanya, tapi pada sisi yang salahdari kepalanya.
Tersadar Saat Operasi Membuatnya Trauma dan Melakukan Bunuh Diri


Keluargadari seseorang di West Virginia mengklaim telah terjadi pembiusan yangtidak cukup saat proses operasi dan mengakibatkan sang pasien bisamerasakan setiap irisan dari pisau bedah dan menjadikannya traumaberat. Trauma ini menurut keluarga itu membuat pasien itu melakukanbunuh diri dua minggu kemudian.

Sherman Sizemore dikirim keRaleigh General Hospital di Beckley, W.Va., pada tanggal 29 Januari2006 untuk dilakukan tindakan operasi berkenaan dengan rasa sakit diperutnya.


Tapi,saat operasi dilakukan, pasien ini dilaporkan mengalami fenomena dimanayang dkenal dengan nama anesthetic awareness atau kesadaran selamapembiusan, yang membuat pasien bisa merasakan sakit atauketidaknyamanan selama operasi berlangsung, sementara dia sendiri tidakbisa bergerak atau melakukan komunikasi dengan dokternya.

Menurutkomplain yang diajukan, anesthesiologis menyuntikkan obat bius padapasien tapi gagal membuat mati rasa pasien hingga 16 menit setelahirisan pertama di perutnya. Anggota keluarga pasien tersebut mengatakanhal itu membuat trauma berat karena sadar saat sedang dioperasi tapisama sekali tidak bisa bergerak atau mengkomunikasikannya dengan dokteryang akhirnya mendorongnya melakukan bunuh diri.



dedongkot-kotel 11 Nov, 2011


--
Source: http://dedongkot-kotel.blogspot.com/2011/11/kesalahan-kesalahan-aneh-dalam-dunia.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Berita Unik dan Aneh di Dunia Copyright © 2010 Designed by Dwi Isnein Evian Syah.Own Blog