π Ekspor Batu Bara RI ke China -12% YoY pada 1H25
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance π
| | | | |
| 7.345 -0,72% | -Rp562 miliar | 16.310 -0,01% | 3.396 -0,29% |
| | | | |
| 67,8 -0,91% | 110,0 -0,72% | 4.265 +0,69% | 15.523 +2,00% |
π Stockbitor!
Bea cukai China mencatat bahwa impor batu bara dari Indonesia pada Juni 2025 anjlok -30% YoY ke level ~11,6 juta ton. Hasil ini membuat China mengimpor ~91 juta ton batu bara Indonesia selama 1H25, turun -12% YoY. Sebagai konteks, ekspor batu bara Indonesia ke China masih tumbuh tipis selama 1Q25 (+1% YoY), sebelum mulai mengalami penurunan secara tahunan pada 4M25 (-5% YoY).
Penurunan impor China atas batu bara dari Indonesia selama 1H25 lebih dalam dibandingkan impor dari negara lainnya, seperti Rusia (-4% YoY), Mongolia (-4% YoY), dan Australia (-1% YoY). Secara umum, impor batu bara China pada Juni 2025 turun ke level ~33 juta ton (-26% YoY, -8% MoM), menandai impor bulanan yang terendah sejak Februari 2023. Hasil ini membuat total impor batu bara China selama 1H25 turun -11% YoY menjadi ~221,7 juta ton.
Reuters melaporkan bahwa tren penurunan impor batu bara dari Indonesia ke China terjadi seiring meningkatnya produksi batu bara domestik di China. Selain itu, penurunan harga batu bara global telah membuat batu bara berkualitas tinggi — yang menghasilkan lebih banyak energi per ton — menjadi lebih kompetitif dari segi biaya, sehingga menekan permintaan pasokan batu bara Indonesia yang memiliki kalori lebih rendah.
Kementerian ESDM sendiri mencatat bahwa produksi batu bara Indonesia sejak awal 2025 mencapai ~390,2 juta ton per 22 Juli 2025, setara ~53% target 2025. Sementara itu, ekspor batu bara Indonesia mencapai ~199,2 juta ton, hanya setara ~40% target 2025.
Key Takeaway
Realisasi impor batu bara China di atas dapat menjadi indikasi kinerja volume emiten yang lemah pada 2Q25, terutama bagi emiten yang cukup banyak mengekspor batu bara kalori rendah ke China seperti $KKGI (32% total volume penjualan 2024), $INDY (35,8%) dan $BYAN (20%). Secara lebih umum, lemahnya permintaan dari China dan India berpotensi berdampak negatif terhadap produksi, sehingga menimbulkan risiko tidak tercapainya target produksi emiten–emiten batu bara pada tahun ini. Sebagai informasi, target produksi nasional pada 2025 di level ~740 juta ton sudah merepresentasikan penurunan -11,3% YoY dibandingkan realisasi 2024 di level ~834,1 juta ton. Selain itu, penurunan produksi juga dapat berdampak negatif terhadap emiten jasa pertambangan, seperti kontraktor dan transportasi pertambangan.
π️ Anak Usaha ASII Berencana Akuisisi 83,67% MMLP
- $MMLP: Astra International ($ASII) mengumumkan bahwa anak usahanya, PT Saka Industrial Arjaya, telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 83,67% saham Mega Manunggal Property dari PT Suwarna Arta Mandiri, Bridge Leed Limited, dan beberapa pemegang saham minoritas lainnya. Nilai transaksi belum diumumkan. Setelah transaksi ini rampung, PT Saka Industrial Arjaya akan menjadi pengendali baru MMLP dan akan melaksanakan penawaran tender wajib.
- $CUAN: Petrindo Jaya Kreasi mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan belum memiliki rencana untuk menggelar IPO bagi PT Intam, entitas usaha perseroan di bidang tambang emas. Pernyataan CUAN muncul setelah sejumlah media nasional mengabarkan bahwa perseroan tengah mempersiapkan IPO untuk PT Intam. Dalam klarifikasinya, CUAN menjelaskan bahwa perseroan tidak pernah dimintai keterangan atau konfirmasi resmi apa pun dari media–media terkait sehubungan dengan berita tersebut.
- $GIAA: Garuda Indonesia mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan dan Boeing tengah membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar perseroan, termasuk waktu pengiriman pesawat. Pernyataan GIAA muncul setelah perseroan belakangan ini dikabarkan akan membeli 50 unit pesawat Boeing, yang merupakan bagian dari negosiasi perdagangan dengan AS. GIAA mengatakan bahwa rencana pembelian tersebut merupakan upaya penguatan armada dan optimalisasi jaringan penerbangan dalam 5 tahun ke depan. Perseroan juga menjelaskan bahwa sumber pendanaan untuk pembelian pesawat–pesawat tersebut akan berasal dari rencana penyehatan keuangan perseroan.
- $INCO: Plt. Direktur Utama Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, mengatakan bahwa perusahaan asal Korea Selatan akan menjadi mitra strategis baru dalam proyek HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan. Meski tidak merinci calon mitra tersebut, Bernardus menyebut bahwa perusahaan asal Korea Selatan tersebut saat ini sedang menyelesaikan akuisisi lahan dan perizinan. Saat ini, mitra INCO dalam proyek HPAL di Sorowako adalah Zhejiang Huayou Cobalt Co. asal China.
- $DOOH: Pengendali Era Media Sejahtera, PT Prambanan Investasi Sukses, membeli ~105,5 juta saham DOOH dengan harga rata–rata 101 rupiah per lembar pada 17 Juli 2025. Total nilai transaksi mencapai ~10,7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Prambanan Investasi Sukses di DOOH naik dari 68,94% menjadi 70,305%.
Top Gainer π₯
| | | | |
| +8,50% | +8,09% | +4,45% | +4,40% |
Top Loser π€
| | | | |
| -9,69% | -9,48% | -8,00% | -7,95% |
π₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pada Senin (21/7) bahwa tarif sebesar 19% atas barang–barang ekspor Indonesia ke AS dapat diberlakukan lebih cepat dibandingkan deadline 1 Agustus 2025 yang ditetapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Airlangga menyebut bahwa waktu pemberlakuan tarif tersebut bergantung pada pernyataan bersama kedua negara, yang diperkirakan akan segera diumumkan. Sebelumnya, Indonesia dan AS telah mencapai kesepakatan dagang pada pekan lalu, yang menyebabkan tarif impor untuk barang asal Indonesia turun dari 32% menjadi 19%.
- Menteri ESDM sekaligus Ketua Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia, pada Selasa (22/7) menyerahkan dokumen prastudi kelayakan atas 18 proyek prioritas hilirisasi senilai ~38,6 miliar dolar AS kepada Danantara. Bahlil menjelaskan bahwa 18 proyek hilirisasi tersebut di luar proyek ekosistem baterai mobil. Adapun ke–18 proyek hilirisasi itu terdiri atas 8 proyek hilirisasi di sektor mineral dan batu bara, 2 proyek transisi energi, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian, dan 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan. CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan akan segera menindaklanjuti dokumen prastudi kelayakan atas 18 proyek hilirisasi tersebut. Rosan mengeklaim bahwa 18 proyek tersebut akan menghasilkan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 270 ribu orang.
- Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan pada Senin (21/7) bahwa negosiasi antara AS dan China berikutnya dapat mencakup pembahasan terkait pembelian minyak Rusia dan Iran oleh China. Pernyataan Bessent muncul setelah Presiden AS, Donald Trump, pada pekan lalu mengancam akan mengenakan 'tarif sekunder' sebesar 100% bagi negara yang melakukan perdagangan dengan Rusia, jika Rusia tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Ukraina dalam 50 hari ke depan. China sendiri saat ini merupakan pembeli utama minyak Rusia dan Iran.
- Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengatakan pada Senin (21/7) bahwa realisasi lifting minyak bumi selama 1H25 mencapai 578 ribu barrel per hari, setara 95,5% dari target APBN 2025 di level 605 ribu barrel per hari. Sementara itu, realisasi salur gas mencapai 5.483 MMSCFD, setara 97,4% dari target APBN 2025 di level 5.628 MMSCFD.
- PT Jagat Raya Imajinasi membeli ~1,2 miliar saham Bank Amar Indonesia ($AMAR) dengan harga rata–rata 119 rupiah per lembar pada 16 Juli 2025. Total nilai transaksi mencapai ~144 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Jagat Raya Imajinasi di AMAR naik dari tidak ada menjadi 6,58%.
π Rahasia Mendeteksi Sektoral yang Akan Booming
"Sebagai momentum hunter, kamu harus menangkap sinyal ini di awal dan bukan waktu sudah ramai." – ariefhidayatst
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Untuk bisa unggul dalam membaca arah pasar, dibutuhkan kemampuan mengenali sinyal awal rotasi sektoral sebelum pergerakan besar terjadi. Dengan menganalisis indikator teknikal seperti EMA, MACD, RSI, dan volume secara lintas saham dalam satu sektor, peluang untuk masuk di fase akumulasi terbuka lebar. Saat beberapa saham utama dalam sektor yang sama menunjukkan pola teknikal yang selaras, itu bisa menjadi indikasi kuat bahwa sektor tersebut tengah bersiap untuk rally. Rotasi sektoral biasanya berlangsung secara bertahap, namun saat momentum mulai terkumpul dan semua sinyal teknikal mengonfirmasi, kenaikan tajam bisa terjadi hanya dalam hitungan minggu. Penasaran bagaimana cara mendeteksinya dan langkah konkret apa yang perlu dilakukan? Baca selengkapnya di tulisan ariefhidayatst berikut ini!
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here
0 komentar:
Posting Komentar