🌷 BI Rate Dipangkas Jadi 5%, di Luar Ekspektasi
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
7.944 +1,03% | +Rp767 miliar | 16.270 +0,15% | 3.353 +0,21% |
66,1 +1,23% | 113,6 +0,53% | 4.497 -0,53% | 15.006 -0,96% |
👋 Stockbitor!
Bank Indonesia pada Rabu (20/8) memangkas suku bunga BI Rate sebesar 25 bps ke level 5%, di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan tidak berubah. Deposit facility dan lending facility juga masing–masing dipangkas 25 bps menjadi 4,25% dan 5,75%. Dengan keputusan ini, BI telah memangkas BI Rate sebanyak 100 bps sejak awal 2025.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah nilai tukar rupiah yang terjaga dan proyeksi inflasi yang tetap rendah di kisaran target 1,5–3,5%. Perry menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Bloomberg melaporkan bahwa keputusan untuk memangkas suku bunga dalam 2 bulan beruntun di tengah pertumbuhan ekonomi pada 2Q25 yang melampaui ekspektasi mengindikasikan bahwa Bank Indonesia sedang mengarahkan kebijakannya untuk lebih dekat kepada target pemerintah ke depan, di mana RAPBN 2026 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar +5,4% YoY. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi selama 1H25 di level +4,99% YoY dan outlook APBN 2025 di kisaran +4,7–5% YoY.
Perry menyebut bahwa pihaknya saat ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2025 akan mencapai +5,1% YoY, berada di atas titik tengah dari proyeksi bank sentral tersebut di kisaran +4,6–5,4% YoY. Pernyataan ini menandai perubahan bahasa dibandingkan rapat bulan Juli 2025 ketika Perry hanya menyebutkan kisaran pertumbuhannya saja.
Merespons pengumuman ini, IHSG ditutup menguat +1,03% pada Rabu (20/8), dengan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun relatif flat di level 6,402% (-1 bps) dan kurs rupiah terhadap dolar AS melemah -0,15% ke level 16.270.
Key Takeaway
Tren pemangkasan suku bunga dan ekspektasi akselerasi belanja pemerintah berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi mulai dari 2H25. Bank Indonesia sendiri memperkirakan bahwa The Fed masih akan memangkas suku bunga sebanyak 2x lagi hingga akhir tahun ini, masing–masing sebesar 25 bps, sehingga dapat memberikan ruang bagi penurunan lanjutan BI Rate.
Secara sektoral, jasa keuangan (+1,18%) dan properti (+2,56%) yang cenderung sensitif terhadap pergerakan suku bunga menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (20/8).
⛏️ PACK: Rights Issue untuk Akuisisi Saham Tambang Nikel
- $PACK: Abadi Nusantara Hijau Investama berencana menggelar rights issue dalam bentuk penerbitan obligasi wajib konversi (OWK), yang nantinya dapat dikonversi menjadi saham baru hingga 35 miliar lembar dengan efek dilusi hingga 95,58%. PT Eco Energi Perkasa selaku pengendali perseroan akan menjadi pembeli siaga untuk menjamin pembelian sisa saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang tidak dilaksanakan oleh pemegang saham perseroan. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengakuisisi saham minoritas di 2 perusahaan tambang nikel — yakni 30% PT Konutara Sejati dan 34,5% PT Karyatama Konawe Utara — dari perusahaan non–afiliasi, Denway Development Limited, senilai total 2,7 triliun rupiah. Rincian mengenai jadwal maupun harga pelaksanaan OWK belum diumumkan, sementara rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 25 September 2025.
- $SCMA: Pengendali Surya Citra Media, Elang Mahkota Teknologi ($EMTK) membeli ~230,7 juta saham SCMA dengan harga rata–rata 236 rupiah per lembar pada 5–15 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai 54,5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung EMTK di SCMA naik dari 66,11% menjadi 66,43%.
- $BBCA: Bank Central Asia dalam klarifikasi kepada BEI membantah dugaan pelanggaran hukum dalam pembelian 51% saham BBCA senilai 5 triliun rupiah oleh konsorsium FarIndo pada 2002. BBCA menjelaskan bahwa nilai transaksi tersebut mengacu pada nilai pasar BBCA di BEI pada saat proses strategic private placement berlangsung, yakni di kisaran 10 triliun rupiah. BBCA juga menekankan bahwa transaksi tersebut dilakukan melalui proses tender yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Klarifikasi dari BBCA muncul setelah ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Sasmito Hadinegoro, menduga terdapat rekayasa dalam transaksi 51% saham BBCA tersebut. Sasmito menilai bahwa transaksi tersebut berada di bawah nilai buku aset perseroan yang saat itu mencapai 117 triliun rupiah. Secara terpisah, CEO Danantara, Rosan Roeslani, pada Selasa (19/8) membantah kabar bahwa pihaknya berencana mengakuisisi saham mayoritas BBCA.
- $WIFI: Pengendali Solusi Sinergi Digital, PT Investasi Sukses Bersama, membeli ~10,7 juta saham WIFI dengan harga rata–rata 3.000 rupiah per lembar pada 19 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~32,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Investasi Sukses Bersama di WIFI naik dari 54,22% menjadi 54,42%.
- $RATU: Pengendali Raharja Energi Cepu, Rukun Raharja ($RAJA), menjual 10 juta saham RATU dengan harga rata–rata 6.000 rupiah per lembar pada 14 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~60 miliar rupiah dan ditujukan untuk divestasi. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung RAJA di RATU turun dari 69,996% menjadi 69,628%.
- $ACES: Aspirasi Hidup Indonesia mencatatkan same store sales growth (SSSG) sebesar -2,7% YoY pada Juli 2025 (vs. Juni 2025: -4,8% YoY, Juli 2024: +4,6% YoY). Hasil ini membuat SSSG selama 7M25 terkontraksi -2,9% YoY (vs. 7M24: +9,8% YoY), di bawah target 2025 yang mengincar lebih dari +1% YoY. Selama 7M25, SSSG mengalami perlambatan di seluruh wilayah, dengan wilayah Luar Jawa -0,9% YoY, Jawa di luar Jakarta -3,9% YoY, dan Jakarta -4,2% YoY.
- $PTRO: Tiga orang anggota komisaris dan direksi Petrosea — Erwin Ciputra, Michael, dan Kartika Hendrawan — masing–masing membeli 400.000, 123.000, dan 50.000 saham PTRO dengan harga rata–rata 3.956 rupiah per lembar pada 19 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~2,3 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Erwin Ciputra di PTRO naik dari 0,0858% menjadi 0,0898%, Michael dari 0,0193% menjadi 0,0206%, dan Kartika Hendrawan dari 0,0167% menjadi 0,0172%.
Top Gainer 🔥
+10,12% | +9,26% | +8,20% | +6,79% |
Top Loser 🤕
-4,13% | -3,41% | -3,27% | -2,34% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan melandai ke level +7,03% YoY pada 7M25 (vs. 1H25: +7,77% YoY), menandai pertumbuhan terlemah sejak Maret 2022 dan lebih rendah dibandingkan target 2025 yang telah di–downgrade dari Bank Indonesia di kisaran +8–11% YoY. Berdasarkan penggunaannya, kredit investasi selama 7M25 tumbuh +12,42% YoY (vs. 1H25: +12,53% YoY), sementara kredit konsumsi +8,11% YoY (vs. 1H25: +8,49% YoY) dan modal kerja +3,08% YoY (vs. 1H25: +4,45% YoY). Sementara itu, pembiayaan syariah pada 1H25 tumbuh +8,31% YoY (vs. 1H25: +8,37% YoY) dan pertumbuhan kredit UMKM mencapai +1,82% YoY (vs. 1H25: +2,18% YoY).
- Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia, Edy Suyanto, mengatakan kepada Bisnis pada Selasa (19/8) bahwa anggotanya berpotensi menghentikan 50% dari kapasitas produksi jika pemasok gas masih membatasi pemakaian gas dengan harga gas bumi tertentu (HGBT) di level 48% serta mengenakan surcharge sebesar 17,8 dolar AS per MMBtu. Sebagai konteks, harga surcharge tersebut lebih tinggi sekitar +20% dari harga gas regasifikasi di level 14,8 dolar AS per MMBtu. Edy menjelaskan bahwa pemasok gas mengenakan harga surcharge yang lebih tinggi dengan alasan force majeure. Sebelumnya, Edy menjelaskan bahwa industri keramik di Jawa Barat mengalami penurunan alokasi gas dengan HGBT dari 60% menjadi 48% seiring pembatasan yang diberlakukan oleh Perusahaan Gas Negara ($PGAS) pada 13–31 Agustus 2025.
- Elnusa ($ELSA) mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan Bank Negara Indonesia ($BBNI) untuk meningkatkan plafon fasilitas kredit dari 50 juta dolar AS dengan tenor 12 bulan menjadi 70 juta dolar AS dengan tenor 24 bulan.
- BUMA Internasional Grup ($DOID) melalui entitas usahanya, PT Bukit Makmur Internasional, mengumumkan telah menerima surat pemberitahuan dari Peabody Energy Corporation (NYSE: BTU) bahwa perjanjian pembelian aset batu bara metalurgi (coking coal) dari Anglo American (LON: AAL) dibatalkan karena tidak tercapai kesepakatan mengenai material adverse change. Sebelumnya, pada November 2024, DOID mengumumkan perjanjian untuk membeli 51% saham tambang batu bara metalurgi di Dawson Complex, Australia senilai 455 juta dolar AS dari Peabody Energy Corporation. Transaksi ini merupakan bagian dari divestasi sisa aset batu bara metalurgi milik Anglo American kepada Peabody Energy, di mana Peabody Energy baru akan mengalihkan Dawson Complex kepada PT Bukit Makmur Internasional setelah merampungkan transaksi dengan Anglo American.
- Tirta Mahakam Resources ($TIRT) berencana mengubah usaha utama dari industri kayu lapis menjadi industri angkutan laut. Untuk mendukung langkah ini, perseroan berencana membeli 10 set armada kapal tunda dan tongkang senilai 162,1 miliar rupiah dari pihak afiliasi. Pendanaan transaksi tersebut akan menggunakan fasilitas pinjaman hingga 200 miliar rupiah dari PT Harita Jayaraya selaku pengendali perseroan. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 25 September 2025.
- Cakra Buana Resources Energi ($CBRE) berencana menggelar rights issue hingga 48 miliar saham baru, dengan perolehan dana ditujukan untuk pembayaran sebagian utang melalui pelaksanaan obligasi wajib konversi, modal kerja, dan capex berupa penambahan armada. Harga pelaksanaan belum diumumkan. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 25 September 2025. Sebelumnya, CBRE telah menandatangani perjanjian pembelian 1 unit kapal pipe–laying and lifting vessel senilai 100 juta dolar AS atau ~1,6 triliun rupiah untuk diversifikasi portofolio usaha perseroan ke segmen offshore support vessel.
🪖 Ukraine vs Russia: Is It The End?
"Walaupun perang Ukraina-Russia bukan satu-satunya faktor kenaikan harga emas dan minyak, keputusan akhir dari negosiasi nantinya tentu akan memberikan dampak besar pada pergerakan keduanya." – jamesjayadi
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Putin akhirnya kembali menginjakkan kaki di AS setelah satu dekade untuk bertemu Trump, membuka peluang "peace deal" dengan Ukraina, tapi dengan syarat berat: Penyerahan lima wilayah strategis, termasuk Crimea dan Donetsk. Zelensky yang kali ini didampingi para pemimpin Uni Eropa, diyakini akan menolak kesepakatan tersebut karena faktor konstitusi, politik domestik, dan legitimasi kepemimpinannya. JamesJayadi dalam tulisannya menilai dua skenario paling mungkin adalah perang berlanjut atau sekadar ceasefire sementara. Penasaran seperti apa ulasan selengkapnya? Simak dalam tulisan berikut ini!
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here
0 komentar:
Posting Komentar