⬆️ Ekonomi RI +5,12% YoY pada 2Q25, di Atas Ekspektasi
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
7.515 +0,68% | +Rp552 miliar | 16.381 -0,05% | 3.394 -0,17% |
67,0 -0,47% | 120,2 -0,10% | 4.304 +0,90% | 15.066 +0,53% |
👋 Stockbitor!
BPS mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai +5,12% YoY pada 2Q25 (vs. 2Q24: +5,05% YoY, 1Q25: +4,87% YoY), melampaui ekspektasi konsensus yang memperkirakan +4,8% YoY. Hasil ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 1H25 tercatat sebesar +4,99% YoY. Sebagai konteks, pemerintah mengincar pertumbuhan ekonomi di level +5% YoY berdasarkan target APBN 2025 yang telah di–downgrade, sementara target 2025 dari Bank Indonesia — yang telah di–downgrade sebanyak 2x — berada di kisaran +4,6–5,4% YoY. Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh +4,04% QoQ (vs. 1Q25: –0,98% QoQ, 2Q24: +3,79% QoQ), juga lebih tinggi dari ekspektasi konsensus di level +3,7% QoQ.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi 2Q25 secara tahunan ditopang oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB)/investasi yang tumbuh +6,99% YoY (vs. 2Q24: +4,42% YoY, 1Q25: +2,12% YoY) didorong oleh belanja modal pemerintah (+30,37% YoY). Sementara itu, konsumsi rumah tangga tumbuh +4,97% YoY (vs. 2Q24: +4,93% YoY, 1Q25: +4,95% YoY) seiring peningkatan belanja kebutuhan primer dan mobilitas masyarakat.
Berdasarkan lapangan usaha, sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan dengan kenaikan +5,68% YoY (vs. 2Q24: +3,95%, 1Q25: +4,55% YoY) dan andil sebesar 1,13 percentage point (vs. 2Q24: 0,79 percentage point, 1Q25: 0,93 percentage point), didorong produk kelapa sawit, besi dan baja. Sektor jasa lainnya (+11,31% YoY) dan jasa perusahaan (+9,31% YoY) tumbuh paling pesat pada 2Q25 didorong peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi dan aktivitas agen/biro perjalanan wisata.
Secara spasial, Sulawesi (+5,83% YoY) dan Jawa (+5,24% YoY) mencatatkan pertumbuhan tertinggi. Sementara itu, Sumatra (+4,96% YoY), Kalimantan (+4,95% YoY), Bali & Nusra (+3,73% YoY), serta Maluku & Papua (+3,33% YoY) mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Key Takeaway
Kami menilai pertumbuhan ekonomi pada 2H25 akan bergantung kepada beberapa faktor yakni 1) dampak dari tarif AS yang mulai akan berlaku pada Agustus 2025, 2) akselerasi belanja pemerintah dan 3) tren penurunan suku bunga. Investor juga perlu memantau pidato kepresidenan pada Jumat pekan depan (15/8), yang dapat meng–highlight program–program prioritas untuk 2026.
🛒 EMTK Tambah Kepemilikan Saham SCMA Senilai Rp68 M
- $SCMA: Pengendali Surya Citra Media, Elang Mahkota Teknologi ($EMTK), membeli ~325 juta saham SCMA dengan harga rata–rata ~210,6 rupiah per lembar pada 28 Juli–4 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~68,4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung EMTK di SCMA naik dari 65,67% menjadi 66,11%.
- $TLKM: Manajemen Telkom Indonesia dalam earnings call 2Q25 pada Selasa (5/8) mengatakan bahwa perseroan merevisi target pertumbuhan pendapatan dari low single digit menjadi flat untuk tahun 2025. Selain itu, perseroan juga menurunkan guidance EBITDA margin 2025F dari 50-52% menjadi ~50%.
- $PTPS: Pulau Subur berencana membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~6,5 miliar rupiah atau 3 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~2,1% per Selasa (5/8). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Agustus 2025, sementara pembayaran pada 27 Agustus 2025.
- $ACES: Aspirasi Hidup Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 151 miliar rupiah pada 2Q25 (-6% YoY, +7% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 292 miliar rupiah (-20% YoY), di bawah ekspektasi karena setara 33% dari estimasi 2025F konsensus (vs. 3 tahun terakhir: ~39%). Lemahnya laba bersih pada 2Q25 ditekan oleh penurunan margin laba kotor ke level 46,7% (vs. 2Q24: 48,6%, 1Q25: 48%), terendah sejak 4Q18 (46,5%). Hasil tersebut membuat laba usaha turun (-7% YoY) pada 2Q25 sehingga laba usaha selama 1H25 hanya mencapai 385 miliar rupiah (-19% YoY) dan di bawah ekspektasi (36% estimasi 2025F konsensus). Pendapatan pada 2Q25 stagnan (+0% YoY, +0% QoQ) sehingga pendapatan selama 1H25 tumbuh +3% YoY, sejalan dengan ekspektasi (47% estimasi 2025F konsensus) tetapi di bawah guidance 2025 dari manajemen yang menargetkan pertumbuhan pendapatan +5% YoY.
- $RAJA: Direktur Utama Rukun Raharja, Djauhar Maulidi, menyampaikan bahwa rencana perseroan untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur LNG diperkirakan akan rampung pada 3Q25. Djauhar juga menambahkan bahwa terdapat rencana akuisisi perusahaan pada sektor downstream, yang saat ini sedang dalam tahap due diligence dan diharapkan dapat diselesaikan pada akhir 2025. Sementara itu, RAJA mencatat realisasi capex sebesar 20 juta dolar AS selama 1H25, setara dengan 29% dari total alokasi capex tahun 2025. Djauhar menjelaskan bahwa penyerapan capex difokuskan pada proyek-proyek strategis, seperti pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda, serta pengembangan pipa di wilayah Jawa Barat.
Top Gainer 🔥
+24,29% | +21,05% | +9,09% | +8,60% |
Top Loser 🤕
-6,09% | -4,28% | -4,22% | -4,13% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No.55/2025 terkait mekanisme pemberian subsidi bunga atau subsidi margin kredit industri padat karya, yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas daya saing usaha hingga memperluas penyerapan tenaga kerja. Dalam regulasi tersebut, pemerintah akan memberikan subsidi bunga dan margin untuk kredit industri padat karya sebesar 5% efektif per tahun, tetapi besaran bunga tersebut dapat berubah dengan mempertimbangkan kebijakan dari Komite Kebijakan yang dibentuk oleh presiden. Penerima subsidi bunga atau margin kredit industri padat karya ini adalah individu atau badan usaha yang termasuk dalam kategori industri padat karya tertentu, dengan kategori dan kriteria penerima subsidi nantinya akan diatur oleh Kementerian Perindustrian.
- Survei dari Reuters menunjukkan bahwa India mencatatkan penurunan impor minyak sawit sebesar -10% MoM ke level 858.000 ton pada Juli 2025, setelah mencetak level tertinggi dalam 11 bulan terakhir pada Juni 2025. Penurunan volume impor minyak sawit tersebut dipengaruhi oleh pembatalan pesanan yang dilakukan oleh India seiring kenaikan harga kontrak berjangka minyak sawit di bursa Malaysia pada Juli 2025.
- Astra Financial mencatatkan total transaksi sebesar 2,4 triliun rupiah selama 11 hari penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Nilai tersebut melampaui (111,5%) target sebesar 2,2 triliun rupiah dan berasal dari 6.406 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK).
- Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas hingga 100 gigawatt (GW) untuk memenuhi kebutuhan energi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Bahlil menyampaikan bahwa pembangunan akan dilakukan secara bertahap, meskipun ia tidak merinci kapan proyek tersebut akan dimulai. Selain itu, Bahlil juga menjelaskan bahwa komponen baterai dalam proyek PLTS tersebut direncanakan akan sepenuhnya menggunakan produk dalam negeri. Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyebutkan bahwa nilai investasi proyek tersebut dapat mencapai 100 miliar dolar AS, dengan regulasi terkait pengembangan PLTS di desa akan segera rampung.
☠️ Bahaya Overconfidence dalam Pengambilan Keputusan Investasi
"OVER CONFIDENT di saham Akan Membunuh Kalian." – teddyed
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Overconfident di pasar saham bisa jadi jebakan mematikan. Itulah peringatan tajam dari teddyed dalam tulisannya. Lewat contoh nyata seperti SSIA, PGEO, dan TOBA, ia menunjukkan bagaimana rasa percaya diri berlebihan justru sering membuat investor terjebak di periode distribusi. Melalui analisis momentum, teknikal, dan volume kejadian, teddyed mengajak kita lebih waspada terhadap sinyal-sinyal yang sering diabaikan. Baca tulisan lengkapnya di sini!
0 komentar:
Posting Komentar