👷♂️ PACK: Rights Issue untuk Akuisisi Saham Tambang Nikel
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
7.891 -0,67% | +Rp681 miliar | 16.285 +0,09% | 3.356 -0,18% |
66,8 +0,74% | 114,1 +0,44% | 4.466 -0,71% | 15.008 +0,01% |
👋 Stockbitor!
Abadi Nusantara Hijau Investama ($PACK) berencana menggelar rights issue dalam bentuk penerbitan obligasi wajib konversi (OWK), yang nantinya dapat dikonversi menjadi saham baru hingga 35 miliar lembar, dengan efek dilusi hingga 95,58%. PT Eco Energi Perkasa selaku pengendali perseroan akan menjadi pembeli siaga untuk menjamin pembelian sisa saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang tidak dilaksanakan oleh pemegang saham perseroan.
Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengakuisisi 30% saham PT Konutara Sejati dan 34,5% saham PT Karyatama Konawe Utara dari perusahaan non–afiliasi, Denway Development Limited, senilai total 2,7 triliun rupiah. Adapun PT Konutara Sejati dan PT Karyatama Konawe Utara bergerak di bidang pertambangan nikel.
Rincian mengenai nominal, jadwal, maupun harga pelaksanaan OWK belum diumumkan. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 25 September 2025.
Key Takeaway
Mengacu pada keterbukaan informasi, kedua aset tambang yang diakuisisi menghasilkan laba bersih 1H25 annualized (Anz) efektif sebesar 142 miliar rupiah, sehingga menghasilkan valuasi transaksi sebesar 19,3x P/E. Level valuasi ini lebih premium dibanding beberapa peers seperti Central Omega Resources ($DKFT) di 6,3x Anz P/E dan Adhi Kartiko Pratama ($NICE) di 13,6x Anz P/E per Kamis (21/8). Sementara itu, valuasi berdasarkan aset maupun prospek pertumbuhan laba belum dapat dianalis, mengingat belum terdapat informasi mengenai reserves, resources, dan profil produksi kedua tambang tersebut.
🕧 Tetap Masuk MSCI, DSSA Akan Dikenakan Faktor Penyesuaian 0,5
- $DSSA: MSCI mengumumkan akan menerapkan faktor penyesuaian sebesar 0,5 pada Foreign Inclusion Factor (FIF) saham Dian Swastatika Sentosa dalam review indeks Agustus 2025. MSCI menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah menerima masukan dari para pelaku pasar terkait ketidakpastian mengenai free float DSSA dan mengingat bobot proforma yang signifikan dalam MSCI Indonesia Index. Keputusan MSCI ini akan membuat FIF DSSA yang saat ini sebesar 0,25 (25%) akan direvisi menjadi 0,13 (13%). Pengumuman ini tetap mengonfirmasi bahwa DSSA akan masuk ke dalam indeks MSCI, tetapi penyesuaian ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan bobot (downweighting) pada perhitungan awal DSSA di MSCI dan berpotensi menyebabkan arus dana berkurang hingga sekitar 50% dari perkiraan awal.
- $BRMS: Bumi Resources Minerals mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan belum memiliki rencana untuk membangun fasilitas pemurnian sendiri karena biaya pemurnian (processing fee) masih terjangkau, meski perseroan tidak menutup kemungkinan untuk mengkaji pembangunan fasilitas pemurnian di masa depan. BRMS juga menjelaskan bahwa perseroan dan anak usahanya tengah dalam proses untuk mendapatkan fasilitas pendanaan dari beberapa bank untuk keperluan belanja modal dan modal kerja terkait pengembangan aset–aset perseroan. Klarifikasi BRMS muncul setelah Investor Daily melaporkan bahwa perseroan tengah mengkaji rencana untuk membangun fasilitas pemurnian emas serta akan menerima fasilitas pinjaman senilai 500 juta dolar AS pada akhir Agustus atau awal September 2025 dari bank–bank yang terafiliasi dengan grup Salim.
- $ADHI: Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Rozi Sparta, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 3,8 triliun rupiah selama 7M25 (-68% YoY), setara 13,6–15,2% target 2025 di kisaran 25–28 triliun rupiah. Berdasarkan proyeknya, kontrak baru ADHI selama 7M25 berasal dari proyek gedung (42%), infrastruktur (26%), engineering dan industri (16%), serta sisanya dari proyek lainnya.
- $BSDE: Bumi Serpong Damai berencana menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai pokok masing–masing hingga 500 miliar rupiah, di mana 88% perolehan dana ditujukan untuk pengembangan infrastruktur kota BSD City Tangerang dan sisanya untuk modal kerja. Obligasi dan sukuk ini — yang masing–masing telah mendapatkan rating idAA dan idAAsy dari Pefindo — akan diterbitkan dalam 3 seri dengan tenor 3, 5, dan 7 tahun, tetapi tingkat bunga/imbal hasilnya belum diumumkan. Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 17–18 September 2025.
- $SMGR: Semen Indonesia mencatat volume penjualan semen sebesar -10% YoY pada Juli 2025, meski naik +12% MoM seiring efek seasonality pada paruh kedua. Hasil ini membuat volume penjualan SMGR selama 7M25 turun -3,6% YoY (vs. 7M24: -2% YoY), tertekan oleh melemahnya volume penjualan domestik -7,4% YoY di tengah penguatan volume penjualan non–domestik (termasuk ekspor) sebesar +12% YoY. Sementara itu, market share turun secara tahunan menjadi 48,3% pada Juli 2025 (vs. Juli 2024: 49,3%, Juni 2025: 47,3%) dan 47,7% selama 7M25 (vs. 7M24: 49,9%, 1H25: 47,6%). Berdasarkan segmen, volume penjualan semen kantong (bag) dan curah (bulk) domestik masing–masing turun -4,5% YoY dan -14% YoY sepanjang 7M25.
Top Gainer 🔥
+7,62% | +5,74% | +5,00% | +4,78% |
Top Loser 🤕
-13,13% | -4,82% | -4,51% | -4,24% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menyampaikan pidato di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat (22/8) waktu setempat. Reuters melaporkan bahwa para pelaku pasar akan mengamati apakah Powell dalam pidato tersebut memberikan sinyal untuk memangkas suku bunga AS dalam pertemuan September 2025 mendatang. Dalam beberapa bulan terakhir, Powell berulang kali memberikan komentar bernada hawkish seiring ketidakpastian akibat tarif Presiden Donald Trump, tetapi data ketenagakerjaan AS yang lemah pada periode Juli 2025 telah meningkatkan ekspektasi market atas peluang pemangkasan suku bunga AS pada September 2025.
- Bank Indonesia mencatat bahwa neraca berjalan (current account) Indonesia pada 2Q25 defisit 3 miliar dolar AS atau setara 0,8% terhadap PDB (vs. 1Q25: defisit 0,1% terhadap PDB), sejalan dengan pola musiman seiring pembayaran dividen dan kupon oleh perusahaan. Bank Indonesia sendiri mempertahankan proyeksi defisit neraca berjalan selama 2025 akan berkisar 0,5–1,3% terhadap PDB. Adapun neraca pembayaran pada 2Q25 tercatat defisit 6,7 miliar dolar AS (vs. 1Q25: defisit 800 juta dolar AS), seiring arus keluar modal asing dalam bentuk obligasi domestik.
- Komisi Pemberantasan Korupsi dilaporkan telah menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebuah perusahaan.
- Bloomberg melaporkan bahwa PT Freeport Indonesia berencana untuk mengekspor ~350.000 ton konsentrat tembaga sebelum izin ekspornya berakhir pada pertengahan September 2025, sebuah langkah yang dapat meringankan industri smelter tembaga di luar negeri di tengah penyusutan margin akibat kelebihan kapasitas produksi dan pengetatan pasokan bahan baku. Rencana ekspor tersebut akan membuat PT Freeport Indonesia menggunakan 90% dari kuota ekspor konsentrat tembaga yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia sejak Maret 2025, naik dari level per pertengahan Agustus 2025 di 65%. Setelah 16 September 2025, PT Freeport Indonesia tidak lagi dapat mengekspor konsentrat tembaga tanpa izin tambahan dari pemerintah.
- Direktur Utama Nusantara Sawit Sejahtera ($NSSS), Teguh Patriawan, membeli ~29,6 juta saham NSSS dengan harga rata–rata 370 rupiah per lembar pada 19 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~10,9 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan saham Teguh Patriawan di NSSS naik dari 11,29% menjadi 11,41%.
- Direktur TBS Energi Utama ($TOBA), Sudharmono Saragih, menjual 300.000 saham TOBA dengan harga rata–rata 1.097 rupiah per lembar pada 13 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~329,1 juta rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Sudharmono Saragih di TOBA turun dari 0,01198% menjadi 0,00834%.
🔍 Ciri Khas Saham Multi Bagger
"Karena hampir semua saham itu kalo sudah naik sampe bagger, biasanya akan ada tekanan jual yang kuat. Dan biasanya orang2 itu akan takut beli." – hauw2x
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Saham dengan potensi menjadi multibagger umumnya tidak muncul begitu saja, melainkan dipicu oleh faktor besar seperti perubahan makroekonomi atau pertumbuhan bisnis dengan keunggulan kompetitif yang kuat. Dari pengalaman hauw2x sejak 2013, kisah sukses datang dari momen seperti lonjakan pembangunan infrastruktur, kebijakan culling di sektor poultry, hingga ledakan pertumbuhan Tencent yang luar biasa. Polanya jelas, tanpa fondasi berupa turnaround atau growth, kenaikan harga saham biasanya hanya sebatas euforia sesaat. Untuk memahami lebih dalam bagaimana membedakan saham "gorengan" dengan multi bagger sejati, simak selengkapnya di sini!
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here
0 komentar:
Posting Komentar