Jumat, 01 Agustus 2025

🐔 Poultry 2Q25: Tertekan Harga Broiler dan DOC

IHSG naik +0,71%, TLKM 1H25: Laba Bersih -7% YoY, di Bawah Ekspektasi. Kompilasi berita untuk hari ini.
open


   

🐔 Poultry 2Q25: Tertekan Harga Broiler dan DOC

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow  Kurs USD/IDR Gold
7.538 +0,71% -Rp74 miliar 16.493 +0,23% 3.319 -0,07%


Oil Coal CPO Nickel
71,3 -0,57% 118,8 +0,17% 4.221 -0,21% 14.936 -0,57%


👋 Stockbitor!

Japfa Comfeed Indonesia ($JPFA), Charoen Pokphand Indonesia ($CPIN), dan Malindo Feedmill ($MAIN) mencatatkan kinerja yang tertekan selama 2Q25, seiring penurunan tajam harga ayam broiler dan DOC di tengah permintaan yang belum pulih. JPFA menjadi yang paling unggul pada kuartal ini, sementara CPIN dan MAIN mengalami koreksi signifikan, bahkan mencatatkan kerugian operasional di beberapa lini. Hasil ini sejalan dengan outlook kami sebelumnya, bahwa ketiadaan musim festive (Lebaran) dan efek historis bulan Suro berpotensi menekan harga unggas.

  1. JPFA: Laba bersih turun pada 2Q25 (-18% QoQ, -32% YoY), sehingga selama 1H25 turun -16% YoY dan di bawah ekspektasi (43%/40% dari estimasi 2025F Stockbit/Konsensus).
  2. CPIN: Laba bersih anjlok pada 2Q25 (-76% QoQ, -66% YoY), membuat realisasi selama 1H25 tumbuh +7% YoY dan di bawah ekspektasi (42%/45% dari estimasi 2025F Stockbit/Konsensus).
  3. MAIN: Mencatatkan kerugian kuartalan pertama sejak 1Q23 dan penurunan laba bersih -91% YoY pada 1H25.

Berikut beberapa key highlights kinerja 2Q25 ketiga emiten:

Segmen 'Broiler': Hanya JPFA yang Masih Untung

JPFA mencatatkan laba usaha di segmen 'Broiler' sebesar 292 miliar rupiah pada 2Q25 (+14% QoQ), meski harga broiler anjlok ke level 16.326 rupiah per kg (-15% QoQ). Sementara itu, CPIN — yang secara historis paling kuat — justru mencatatkan rugi usaha 130 miliar rupiah, sedangkan MAIN mencatat rugi 77 miliar rupiah.

Segmen 'DOC' Melemah Serempak

Harga DOC jatuh ke level 4.196 rupiah per ekor (-24% QoQ), menyebabkan ketiga emiten mencatatkan rugi usaha di segmen ini pada 2Q25. JPFA masih yang paling resilient dengan rugi 13 miliar rupiah, diikuti oleh MAIN dengan rugi 45 miliar rupiah, sementara CPIN mengalami rugi terdalam sebesar 197 miliar rupiah.

Tekanan Menyebar ke Segmen 'Processed Chicken'

Segmen 'Processed Chicken' ikut tertekan. Meski JPFA dan MAIN mencatat pertumbuhan pendapatan secara tahunan pada 2Q25, laba usaha JPFA melemah ke level 79 miliar rupiah (-36% YoY) dan MAIN kembali rugi 12 miliar rupiah (vs. 2Q24: rugi 14 miliar rupiah). Sementara itu, CPIN mencatat penurunan pendapatan -17% QoQ dan laba usaha turun drastis ke 46 miliar rupiah, setelah sempat mencetak laba 331 miliar rupiah pada 1Q25. 

Key Takeaway

Dengan tren harga unggas yang belum pulih signifikan di tengah permintaan yang masih cenderung lemah, kami menilai bahwa dibutuhkan akselerasi belanja pemerintah untuk mendorong permintaan dan pemulihan harga lanjutan pada 2H25. Dalam jangka menengah–panjang, implementasi program Makan Bergizi Gratis berpotensi meningkatkan permintaan secara struktural, jika melibatkan produk ayam sebagai bagian dari program tersebut. 

Sejak rilis kinerja CPIN dan JPFA pada Kamis (31/7) sore, harga saham JPFA naik +5,31% dan CPIN turun -3,25% pada Jumat (1/8). Adapun MAIN — yang merilis kinerja pada Kamis (31/7) pagi — telah mengalami penurunan harga saham sebesar -8,8% hingga Jumat (1/8). Outperformance harga saham JPFA dapat diatribusikan pada kinerjanya yang relatif paling resilient dibandingkan peers. MAIN sendiri akan mengadakan earnings call pada Jumat (8/8) pagi.

🤳 TLKM 1H25: Laba Bersih -7% YoY, di Bawah Ekspektasi

  1. $TLKM: Telkom Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 5,1 triliun rupiah pada 2Q25 (-10% YoY, -11% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 11 triliun rupiah (-7% YoY), di bawah ekspektasi (46% estimasi 2025F konsensus). Kinerja operasional terlihat lemah, dengan laba usaha pada 2Q25 turun menjadi 9,7 triliun rupiah (-7% YoY, -4% QoQ). Hasil ini membuat laba usaha selama 1H25 turun -8% YoY menjadi 19,9 triliun rupiah, di bawah ekspektasi (46% estimasi 2025F konsensus). Jumlah pelanggan segmen 'mobile' pada 2Q25 turun menjadi 158,4 juta (-0,9% YoY, -0,2% QoQ) dengan average revenue per user (ARPU) segmen tersebut turun menjadi 41,2 ribu rupiah (-8% YoY, -3% QoQ). TLKM menjelaskan bahwa penurunan ini sesuai ekspektasi, sejalan dengan intensi untuk mengurangi churn loops sambil mengendalikan harga paket perpanjangan (renewal package) dengan lebih disiplin.
  2. $NCKL: Trimegah Bangun Persada mencatatkan laba bersih sebesar 2,4 triliun rupiah pada 2Q25 (+47,6% QoQ, +35,5% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 4,1 triliun rupiah (+46,2% YoY), melampaui ekspektasi (59,6% estimasi 2025F konsensus). Meski pendapatan secara kuartalan turun -2,2% QoQ, laba bersih masih dapat tumbuh seiring penurunan beban pokok pendapatan (-13,9% QoQ) dan beban usaha (-16,4% QoQ), sehingga margin laba kotor dan margin laba usaha masing–masing naik ke level 37,9% (vs 1Q25: 29,5%) dan 33,9% (vs 1Q25: 24,8%). Penurunan beban pokok pendapatan sendiri didorong oleh pergerakan nilai persediaan, yang berujung pada biaya rata–rata penjualan yang lebih rendah pada 2Q25. Selain itu, keuntungan dari entitas asosiasi juga naik +93,7% QoQ, utamanya berasal dari kenaikan bagian keuntungan dari Halmahera Persada Legend (+122% QoQ) dan PT Karunia Permai Sentosa (+788% QoQ).
  3. $SIDO: Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mencatatkan laba bersih sebesar 368 miliar rupiah pada 2Q25 (+69% YoY, +58% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 600 miliar rupiah (-1% YoY), melampaui ekspektasi (53% estimasi 2025F konsensus). Lonjakan laba bersih secara tahunan pada 2Q25 utamanya disebabkan oleh pendapatan yang pulih signifikan (+23% YoY, +32% QoQ), sehingga pendapatan selama 1H25 menjadi turun -4% YoY. Pemulihan yang kuat pada pendapatan juga mendongkrak margin laba kotor ke level 60,5% pada 2Q25 (vs. 1Q25: 52,3%; 2Q24: 56,8%). Sementara itu, opex turun -18% YoY pada 2Q25 sehingga laba usaha naik +73% YoY pada 2Q25, meski laba usaha selama 1H25 masih turun -4% YoY akibat terbebani kinerja pada 1Q25 yang lemah.
  4. $INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mencatatkan laba bersih sebesar 284 miliar rupiah pada 2Q25 (+44% YoY, +35% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 495 miliar rupiah (+14% YoY), relatif sejalan dengan ekspektasi (26% estimasi 2025F konsensus vs. rata–rata 2 tahun terakhir: 29% realisasi tahunan). Margin laba kotor tumbuh +250 bps/+90 bps YoY pada 2Q25/1H25, seiring kenaikan harga jual rata–rata sebesar +2% YoY. Dalam earnings call pada Jumat (1/8), manajemen INTP menjelaskan bahwa kenaikan harga jual didorong oleh meningkatnya proporsi semen kantong (bag) dalam product mix. Namun, perseroan belum berencana untuk melakukan penyesuaian harga jual secara agresif. Kinerja margin laba kotor turut didukung oleh beban pokok pendapatan per ton yang turun -4% YoY pada 2Q25, meski flat selama 1H25. Opex relatif stabil pada 2Q25, sehingga selama 1H25 turun -2% YoY. Pendapatan cenderung stagnan pada 2Q25 (+0,4% YoY) dan 1H25 (-1% YoY) seiring volume penjualan yang flat pada 2Q25 (+1% YoY) dan menurun selama 1H25 (-3% YoY).
  5. $PTBA: Bukit Asam mencatatkan laba bersih sebesar 442 miliar rupiah pada 2Q25 (+12,8% QoQ, -64,4% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 833 miliar rupiah (-59% YoY), di bawah ekspektasi (22,8% estimasi 2025F konsensus). Peningkatan laba bersih secara kuartalan pada 2Q25 disebabkan oleh peningkatan pendapatan (+5,4% QoQ) dan kenaikan margin laba usaha ke level 4,8% (vs. 1Q25: 3,5%). PTBA juga mencatatkan peningkatan margin laba kotor dan laba usaha seiring peningkatan beban pokok pendapatan (+4,3% QoQ) yang lebih moderat serta penurunan beban usaha (-0,7% QoQ).
  6. $PTRO: Petrosea mengumumkan telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk mengakuisisi seluruh saham HBS PNG Limited, perusahaan asal Papua Nugini yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan konstruksi serta alat berat, dengan total nilai transaksi sebesar 25,8 juta dolar AS. PTRO menjelaskan bahwa akuisisi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha perseroan ke luar negeri dan diversifikasi ke sektor mineral emas.
  7. $HEAL: Pemegang saham Medikaloka Hermina, Astra International ($ASII), membeli ~313 juta saham HEAL dengan harga rata–rata 1.572 rupiah per lembar pada 25–31 Juli 2025. Total nilai transaksi mencapai ~493 miliar rupiah dan dilakukan melalui anak usahanya, PT Astra Healthcare Indonesia. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung dan tidak langsung Astra di HEAL naik dari ~7,96% menjadi ~10%.

Top Gainer 🔥

$FILM $SCMA $NCKL $RAJA
+17,65% +14,59% +13,99% +10,34%


Top Loser 🤕

$ERAA $MEDC $INDY $LSIP
-7,82% -4,67% -4,10% -3,96%


 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

 

  1. BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia mencapai 2,37% YoY pada Juli 2025 (vs. Juni 2025: inflasi 1,87% YoY), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus di level 2,24% YoY sekaligus menandai inflasi tahunan yang tertinggi sejak Juni 2024. Kelompok pengeluaran yang mendorong inflasi adalah 'makanan, minuman, dan tembakau' (3,75% YoY) serta 'perawatan pribadi dan jasa lainnya' (9% YoY), dengan andil masing–masing sebesar 1,08 percentage point dan 0,57 percentage point. Secara bulanan, inflasi IHK mencapai 0,3% MoM (vs. Juni 2025: inflasi 0,19% YoY). Adapun inflasi inti pada Juli 2025 melandai ke level 2,32% YoY (vs. Juni 2025: inflasi 2,37% YoY), lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level 2,37% YoY.
  2. S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 49,2 pada Juli 2025 (vs. Juni 2025: 46,9), menandai kontraksi aktivitas pabrik beruntun dalam 4 bulan terakhir. Penurunan output tercatat lebih lambat dibandingkan 4 bulan terakhir, tetapi permintaan asing kembali turun ke wilayah kontraksi setelah sempat stabil pada Juni 2025. Ke depannya, produsen Indonesia menunjukkan optimisme terhadap perkiraan tahun mendatang, didorong oleh harapan bahwa ekonomi akan membaik dan harga bahan baku turun. Namun, tingkat optimisme produsen berkurang tajam dibandingkan pada Juni 2025 dan tergolong paling lemah sejak survei PMI manufaktur Indonesia dimulai pada April 2012, seiring kekhawatiran terkait tarif dari AS dan lemahnya daya beli pelanggan. Perlu dicatat, survei PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2025 dilakukan antara 10–24 Juli 2025, dengan hampir semua tanggapan produsen disampaikan sebelum pengumuman perjanjian perdagangan dengan AS pada 22 Juli 2025.
  3. S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur China turun ke level 49,5 pada Juli 2025 (vs. Juni 2025: 50,4), di bawah ekspektasi konsensus di level 50,2. Penurunan ini didorong oleh penurunan produksi untuk kedua kalinya sejak Oktober 2023, di tengah pesanan ekspor baru yang terkontraksi dalam 4 bulan beruntun dengan penurunan yang lebih cepat dibandingkan Juni 2025. Secara umum, optimisme produsen membaik dibandingkan Juni 2025, meski masih di bawah rata–rata historis.
  4. BPS mencatat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai ~1,4 juta orang pada Juni 2025 (+18,2% YoY, +8,4% MoM). Hasil ini membuat jumlah kunjungan wisman selama 1H25 tumbuh +9,4% YoY menjadi ~7,1 juta orang, setara 44–50% target 2025 dari pemerintah di kisaran 14–16 juta orang.
  5. Indika Energy ($INDY) mengumumkan bahwa entitas joint venture–nya, PT Batu Ampar Container Terminal, telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Batam Terminal Petikemas untuk menjadi mitra strategis dalam mengoperasikan Terminal Peti Kemas Batu Ampar di Batam selama 30 tahun. Estimasi nilai perjanjian ini mencapai 85 juta dolar AS. PT Batu Ampar Container Terminal sendiri merupakan entitas joint venture antara anak usaha INDY, PT Interport Sarana Infrastruktur Indonesia, bersama ICTSI Middle East DMCC, dengan porsi kepemilikan masing–masing sebesar 25% dan 75%.
  6. Triputra Agro Persada ($TAPG) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~774,2 miliar rupiah atau 39 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~2,6% per Jumat (1/8). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Agustus 2025, sementara pembayaran pada 29 Agustus 2025. 
  7. Pengendali PAM Mineral ($NICL), Christopher Sumasto Tjia, membeli 7,8 juta saham NICL dengan harga rata–rata 1.118 rupiah per lembar pada 31 Juli 2025. Total nilai transaksi mencapai ~8,7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Christopher Sumasto Tjia di NICL naik dari 0,38% menjadi ~0,45%.

🛡️ Cara Bijak Balik Modal dan Lindungi Portofolio

"Kerugian di saham tidak sebanding dengan keuntungan yang diperlukan untuk balik modal. Rugi 10% butuh 11,11%, rugi 20% butuh 25%, dan rugi 50% butuh 100%!" – illusix
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Kerugian dalam investasi saham tidak bersifat linier—semakin besar turunnya, semakin sulit untuk kembali ke harga pembelian. Sebuah penurunan 50% misalnya, membutuhkan kenaikan 100% hanya untuk balik modal. Di sinilah pentingnya strategi cut loss agar kerugian tidak makin dalam, namun tetap harus dilakukan secara bijak agar tidak menghambat pertumbuhan portofolio. Di sisi lain, average down bisa menjadi pilihan saat fundamental saham masih kuat, selama dilakukan dengan perhitungan matang. Panduan lengkap ini mengupas cara menyeimbangkan risiko dan peluang dalam menghadapi saham yang turun. Baca selengkapnya tulisan dari illusix untuk memahami strategi selengkapnya dan cara menerapkannya secara efektif.


Sekilas tentang illusix

illusix adalah investor dan trader yang sudah mengarungi bursa saham sejak 2009 silam. Metode yang biasa digunakan illusix saat ini adalah gabungan antara momentum dengan teknikal. Selain sibuk dengan kegiatan investasi sehari-hari, illusix juga aktif membagikan tips saat melakukan screening dan analisis secara fundamental maupun teknikal di Stockbit Stream. Baca tulisan lainnya di sini!






Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer: 
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here 



 
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Berita Unik dan Aneh di Dunia Copyright © 2010 Designed by Dwi Isnein Evian Syah.Own Blog