⏫ Kinerja Grup Adaro 1H25: AADI Lampaui Ekspektasi, ADRO di Bawah Ekspektasi
Photo by: Stockbit Snips
Daily Market Performance 🚀
| IHSG | Foreign Flow | Kurs USD/IDR | Gold |
| 7.736 -1,21% | -Rp2,16 triliun | 16.421 -0,42% | 3.531 +0,82% |
| Oil | Coal | CPO | Nickel |
| 68,2 +1,03% | 111,5 -0,36% | 4.380 -1,55% | 15.421 +1,04% |
👋 Stockbitor!
Emiten grup Adaro, yakni Adaro Andalan Indonesia ($AADI) dan Alamtri Resources Indonesia ($ADRO), telah merilis laporan keuangan untuk periode 2Q25. Berikut ringkasan dari kami:
AADI 1H25: Laba Bersih -50% YoY, Lampaui Ekspektasi
AADI mencatatkan laba bersih sebesar 233 juta dolar AS pada 2Q25 (+19% QoQ, -60% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 429 juta dolar AS (-50% YoY), melampaui ekspektasi karena setara 57% estimasi 2025F konsensus berkat margin laba kotor yang cukup resilient dan opex yang efisien.
- Kenaikan pendapatan +6,1% QoQ — Kenaikan pendapatan pada 2Q25 disebabkan oleh kenaikan volume penjualan sebesar +7,3% QoQ ke level 17,58 juta ton, sementara harga jual rata–rata (ASP) turun -1,3% QoQ ke level 67 dolar AS per ton.
- Peningkatan margin laba bersih sebesar ke 18,8% — AADI mencatatkan kenaikan margin laba bersih sebesar +200 bps QoQ menjadi 18,8% pada 2Q25, utamanya didorong oleh pembalikan rugi lain–lain dari rugi 5 juta dolar AS pada 1Q25 menjadi untung 28 juta dolar AS pada 2Q25.
- Laba kotor cukup resilien — Laba kotor AADI masih tumbuh +0,2% QoQ pada 2Q25 di tengah penurunan ASP. Pertumbuhan laba kotor ini didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan yang lebih moderat, utamanya disebabkan oleh turunnya beban royalti sebesar -22% QoQ akibat penurunan tarif royalti untuk pemegang lisensi IUPK oleh pemerintah.
- Peningkatan produksi dan stripping ratio — Secara operasional, AADI mencatatkan kenaikan volume produksi dan stripping ratio. Volume produksi pada 2Q25 naik +9% QoQ ke level 17,5 juta ton, sementara stripping ratio berada di level 4,3x (vs. 1Q25: 3,2x).
ADRO 1H25: Laba Bersih -78% YoY, di Bawah Ekspektasi
ADRO mencatatkan laba bersih sebesar 98 juta dolar AS pada 2Q25 (+28% QoQ, -76% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 175 juta dolar AS (-78% YoY), di bawah ekspektasi (39% estimasi 2025F konsensus), disebabkan oleh lemahnya kinerja 1Q25 meski sudah terdapat perbaikan kinerja pada 2Q25.
- Peningkatan pendapatan +25% QoQ, ditopang segmen jasa pertambangan — ADRO mencatatkan pendapatan sebesar 476 juta dolar AS pada 2Q25 (+25% QoQ). Secara segmental, pendapatan dari segmen batu bara metalurgi tumbuh +23% QoQ, sementara pendapatan segmen jasa pertambangan tumbuh +32% QoQ. Pendapatan segmen batu bara metalurgi didukung oleh peningkatan volume penjualan batu bara metalurgi sebesar +25% QoQ di tengah penurunan ASP -7% QoQ.
- Peningkatan margin laba usaha +950 bps QoQ — Peningkatan margin laba usaha ke level 30,3% pada 2Q25 (vs. 1Q25: 20,8%) didorong oleh peningkatan biaya pokok pendapatan yang lebih moderat (+11,4% QoQ) dan penurunan opex sebesar -4,4% QoQ.
- Peningkatan produksi dan penurunan stripping ratio — Secara operasional, ADRO mengalami peningkatan volume produksi batu bara metalurgi sebesar +18,2% QoQ ke level 1,88 juta ton. Sementara itu, stripping ratio tercatat turun ke level 3,3x (vs. 1Q25: 3,55x).
Key Takeaway
Kami menilai AADI berpotensi melanjutkan momentum kinerja positif pada 2H25, didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dibandingkan realisasi 1H25. Manajemen AADI menargetkan volume penjualan sekitar 65–67 juta ton selama 2025, mengimplikasikan -1,2% YoY hingga +1,8% YoY dibandingkan realisasi 2024. Harga batu bara sendiri belakangan ini berada dalam tren kenaikan, sehingga ASP pada 3Q25 berpotensi lebih baik dibandingkan realisasi 2Q25. Dari sisi biaya, kinerja AADI akan lebih efisien seiring dengan penetapan tarif royalti baru yang lebih rendah untuk pemegang izin IUPK per 2Q25. Sementara itu, bagi ADRO, pencapaian kinerja terhadap ekspektasi 2025F konsensus relatif lebih menantang mengingat realisasi kinerja selama 1H25. Pada perdagangan hari ini, Senin (1/9), AADI ditutup menguat +2,17%, sementara ADRO turun -1,99%.
⚖️ ANTM 1H25: Laba Bersih +203% YoY, Lampaui Ekspektasi
- $ANTM: Aneka Tambang mencatatkan laba bersih sebesar 2,6 triliun rupiah pada 2Q25 (+96% QoQ, +20% YoY). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 4,7 triliun rupiah (+203% YoY), melampaui ekspektasi (67% estimasi 2025F konsensus). Kenaikan laba bersih secara kuartalan pada 2Q25 didorong oleh kenaikan pendapatan (+126% QoQ) serta ekspansi margin laba usaha ke level 10,5% (vs. 1Q25: 7%). Meski demikian, di luar kegiatan operasional, ANTM mengalami pembalikan atas laba selisih kurs dari untung 328 miliar rupiah pada 1Q25 menjadi rugi 98 miliar rupiah pada 2Q25, sehingga margin laba bersih pada 2Q25 turun ke level 7,8% (vs. 1Q25: 9%).
- $BBNI: Bank Negara Indonesia mencatatkan laba bersih bank only sebesar 1,7 triliun rupiah pada Juli 2025 (-11% YoY, +3% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 7M25 mencapai 11,9 triliun rupiah (-5% YoY), setara 56,4% estimasi konsolidasi 2025F dari konsensus (vs. 7M24: 58,3% realisasi konsolidasi 2024). Penurunan laba bersih secara tahunan pada Juli 2025 disebabkan oleh lemahnya Pre–Provision Operating Profit (PPOP) yang turun -10% YoY seiring penurunan Net Interest Income (-8% YoY). Sementara itu, penurunan laba bersih selama 7M25 didorong oleh: 1) pelemahan PPOP (-3% YoY) akibat kenaikan opex (+6% YoY); dan 2) kenaikan beban provisi (+6% YoY). Pertumbuhan kredit sendiri tercatat sebesar +6% YoY per Juli 2025.
- $LINK: Pengendali Link Net, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., menjual ~136,2 juta saham LINK pada 26 Agustus 2025 dengan harga 3.060 rupiah per lembar. Total transaksi mencapai ~417 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. di LINK turun dari 75,42% menjadi 70,66%.
- $PGAS: Perusahaan Gas Negara mencatatkan laba bersih sebesar 82 juta dolar AS pada 2Q25 (+26% YoY, +33% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 1H25 mencapai 144 juta dolar AS (-23% YoY), di bawah ekspektasi (44% estimasi 2025F konsensus). Kenaikan laba bersih secara tahunan pada 2Q25 disebabkan oleh pemulihan penurunan nilai piutang sebesar 0,6 juta dolar AS (vs, 2Q24: rugi 24,9 juta dolar AS). Secara operasional, laba usaha tercatat sebesar 136 juta dolar AS pada 2Q25 (-6% YoY, +34% QoQ) akibat kenaikan beban pokok pendapatan (+14% YoY, -4% QoQ) lebih tinggi dibandingkan pendapatan (+9% YoY, +0% QoQ). Hasil ini membuat laba usaha selama 1H25 tercatat sebesar 238 juta dolar AS (-25% YoY), sedikit di bawah ekspektasi (48% estimasi 2025F konsensus).
- $BUMI: UBS Group AG mengumumkan telah membeli ~91 juta saham Bumi Resources pada 25 Agustus 2025 dengan harga ~112 rupiah per lembar atau senilai total ~10,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan UBS Group AG di BUMI naik dari 6,98% menjadi 7,01%. UBS Group AG menjelaskan bahwa transaksi ini ditujukan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien.
- $ISAT: Direktur Utama Indosat, Vikram Sinha, membeli 969.100 saham ISAT dengan harga rata–rata 2.060 rupiah per lembar pada 25 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Vikram di ISAT naik dari 0,0243% menjadi 0,0272%.
- $BRMS: Pemegang saham Bumi Resources Minerals, Sugiman Halim, membeli 100 juta saham BRMS, berdasarkan data KSEI per 28 Agustus 2025. Total nilai transaksi tidak diketahui. Setelah transaksi ini, kepemilikan Sugiman Halim di BRMS naik dari 7,37% menjadi 7,44%.
- $SRTG: Saratoga Investama Sedaya menjual 211,1 juta saham Merdeka Copper Gold ($MDKA) dengan harga rata–rata 1.925 rupiah per lembar pada 26 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai 406 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan SRTG di MDKA turun dari 20,34% menjadi 19,47%.
Top Gainer 🔥
| $ENRG | $ANTM | $EMTK | $MIKA |
| +5,41% | +5,26% | +2,88% | +2,73% |
Top Loser 🤕
| $SMDR | $CLEO | $PWON | $TCPI |
| -5,26% | -5,22% | -4,84% | -4,78% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Minggu (31/8) membantah rumor pengunduran diri Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dari jabatannya di kabinet. Airlangga menjelaskan bahwa Sri Mulyani turut hadir dalam agenda rapat kabinet di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Minggu (31/8). Antara melaporkan bahwa klarifikasi dari Airlangga muncul setelah Sri Mulyani kembali diisukan akan mengundurkan diri dari jabatannya.
- BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia mencapai 2,31% YoY pada Agustus 2025 (vs. Juli 2025: inflasi 2,37% YoY). Secara bulanan, IHK mengalami deflasi 0,08% MoM (vs. Juli 2025: inflasi 0,3% MoM). Kelompok pengeluaran yang mendorong inflasi adalah 'makanan, minuman, dan tembakau' serta emas perhiasan dengan andil masing–masing sebesar 1,14 percentage point dan 0,45 percentage point. Sementara itu, inflasi inti pada Agustus 2025 mencapai 0,06% MoM dan 2,17% YoY.
- S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia naik ke level 51,5 pada Agustus 2025 (vs. Juli 2025: 49,2), menandai level tertinggi sejak Maret 2025 sekaligus ekspansi aktivitas pabrik yang pertama dalam 5 bulan terakhir. Aktivitas pabrik pulih seiring peningkatan output dan pesanan baru setelah terkontraksi 4 bulan beruntun, sementara permintaan asing naik dengan laju tercepat sejak September 2023. Ketenagakerjaan sedikit meningkat, mengakhiri rentetan kontraksi ketenagakerjaan dalam 3 bulan terakhir. Sentimen bisnis pun membaik seiring ekspektasi atas permintaan yang lebih kuat, peluncuran produk baru, dan meningkatnya daya beli konsumen.
- BPS mencatat bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 4,18 miliar dolar AS pada Juli 2025 (vs. Juli 2024: surplus 5,01 miliar dolar AS, Juni 2025: surplus 4,11 miliar dolar AS), seiring ekspor yang tumbuh +9,86% YoY dan impor turun -5,86% YoY. Selama 7M25, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 23,65 miliar dolar AS (vs. 7M24: 15,92 miliar dolar AS), dengan ekspor dan impor masing–masing naik +8,03% YoY dan +3,41% YoY.
- Biro analisis ekonomi AS mencatat bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti di AS naik 0,3% MoM pada Juli 2025 (vs. Juni 2025: 0,3% MoM), sejalan dengan ekspektasi konsensus. Secara tahunan, indeks PCE inti naik 2,9% YoY, sejalan dengan ekspektasi konsensus dan menandai level tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Indeks PCE inti sendiri merupakan data yang dilihat The Fed untuk mengukur perkembangan inflasi terhadap tingkat target 2%.
- Indonesia Kendaraan Terminal ($IPCC) mencatatkan penanganan bongkar muat kargo kendaraan sebanyak 641.746 unit selama 7M25 (+12,3% YoY). Sementara itu, penanganan kargo truk atau bus sebanyak 111.946 unit (+24,4% YoY) dan penanganan kargo alat berat sebanyak 18.588 unit (+34,3% YoY). Kunjungan kapal ke dermaga kelolaan IPCC juga meningkat ke 1.834 kunjungan (+13,1% YoY).
- Pengendali Wir Asia ($WIRG), PT WIR Global Kreatif, menjual 31 juta saham WIRG dengan harga rata–rata 209 rupiah per lembar pada 27 Agustus 2025. Total nilai transaksi mencapai ~6,5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT WIR Global Kreatif di WIRG turun dari 10,002% menjadi 9,742%.
- Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataan bersama ketua umum partai politik pada Minggu (31/8) mengatakan akan menghapus besaran tunjangan anggota DPR RI dan menerapkan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri. Langkah ini muncul sebagai respons atas aspirasi publik terkait dinamika demonstrasi di berbagai daerah. Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa DPR RI akan segera membuka ruang dialog langsung dengan masyarakat.
- BPS mencatat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai ~1,5 juta orang pada Juli 2025 (+13% YoY, +4,6% MoM). Hasil ini membuat jumlah kunjungan wisman selama 7M25 tumbuh +10% YoY menjadi ~8,5 juta orang, setara 53–61% target 2025 dari pemerintah di kisaran 14–16 juta orang.
🎢 Dalam Ketidakpastian: Sebuah Refleksi di Tengah Turbulensi Market
"Saya biasanya memilih untuk tidak terlalu fokus ke market. Bisa bikin tambah stres. Saya lebih suka membaca buku atau berkebun. Itu lebih menyehatkan mental." – parahitairawan
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Di pasar saham, turbulensi bukan soal jika, tapi kapan ia datang. Banyak investor kalut saat grafik merah, padahal justru di situlah peluang sering muncul. Tulisan ini bukan sekadar bicara "hold atau jual", tapi refleksi nyata tentang bagaimana disiplin, uang dingin, dan strategi sederhana bisa jadi kompas di tengah badai. Dengan analogi yang membumi dan pengalaman langsung, kamu akan belajar cara tetap rasional menghadapi ketidakpastian, tanpa harus terjebak panik atau FOMO. Dalam tulisannya, parahitairawan membagikan pelajaran investasi menarik ditengah ketidakpastian lewat +20 tahun pengalamannya di Bursa. Simak selengkapnya, dalam tulisan berikut ini!
Sekilas tentang parahitairawan
parahitairawan adalah seorang investor dan juga edukator seputar investasi saham. Beliau telah berkecimpung di pasar modal selama hampir 18 tahun. Selain kerap membagikan edukasi lewat Stockbit Stream, parahitairawan juga aktif menulis buku. Salah satu karya beliau yang paling terkenal adalah "Street Investing, Pendekatan Gaya Jalanan dalam Melakukan Analisis Fundamental Saham." Tulisan-tulisan parahitairawan selengkapnya juga bisa kamu baca langsung di sini!
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved. Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai akun aktif di Stockbit atau telah daftar melalui website Stockbit / Stockbit Snips.
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah "https://stockbit.com/" dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com" Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Want to change how you receive these emails?
Unsubscribe here
0 komentar:
Posting Komentar