
๐ซธ BI Rate Ditahan di Level 4,75%, di Luar Ekspektasi

Daily Market Performance ๐
IHSG | Foreign Flow | Kurs USD/IDR | Gold |
| 8.152 -1,04% | +Rp133,5 miliar | 16.575 -0,09% | 4.100 -0,22% |
Oil | Coal | CPO | Nickel |
| 62,3 +1,68% | 108,0 -0,32% | 4.409-1,47% | 15.175 -0,31% |
๐ Stockbitor!
Bank Indonesia pada Rabu (22/10) mempertahankan suku bunga BI Rate di 4,75%, di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan dipangkas -25 bps. Lending facility dan deposit facility juga dipertahankan di 5,5% dan 3,75%.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya masih melihat ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, tetapi fokus Bank Indonesia saat ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter yang telah ditempuh sebelumnya.
Perry mendorong perbankan untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit. Perry menyebut bahwa suku bunga BI Rate telah turun -150 bps sejak September 2024, tetapi suku bunga kredit perbankan hanya turun -15 bps dari 9,20% pada awal 2025 menjadi 9,05% pada September 2025. Hal serupa juga terjadi pada suku bunga dana pihak ketiga (DPK) yang hanya turun -29 bps dari 4,81% menjadi 4,52%, terutama karena masih tingginya pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 26% dari total DPK perbankan.
Untuk mempercepat transmisi kebijakan moneter, Bank Indonesia akan memperluas ketentuan insentif likuiditas makroprudensial per 1 Desember 2025, yakni dengan memberikan insentif bagi bank–bank yang menurunkan suku bunga kreditnya. Insentif yang akan diberikan adalah maksimum sebesar 0,5% dari DPK, bergantung elastisitas penurunan suku bunga kredit bank terkait terhadap penurunan BI Rate. Sementara itu, insentif likuiditas terkait dengan pemberian kredit kepada sektor–sektor prioritas tetap sebesar 5% dari DPK, tetapi akan dilakukan secara forward looking (berbeda dari sebelumnya backward looking), yakni berdasarkan komitmen penyaluran kredit ke depan. Perubahan ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan kredit yang lebih cepat.
Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga terjadi di tengah menyusutnya cadangan devisa Indonesia ke level 148,7 miliar dolar AS per akhir September 2025, menandai penurunan dalam 3 bulan beruntun sekaligus merupakan level terendah dalam 14 bulan terakhir. Penurunan cadangan devisa sendiri berpotensi membatasi ruang Bank Indonesia untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
Key Takeaway
Selain fokus pada efektivitas transmisi kebijakan moneter, keputusan mempertahankan suku bunga BI Rate juga diambil sebelum pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, yang dijadwalkan berlangsung di APEC Summit pada 31 Oktober–1 November 2025, di mana perkembangannya dapat mempengaruhi volatilitas dan outlook market.
☀️ FUTR Jalin Kemitraan untuk Pengembangan PLTS 130 MW
- $FUTR: Futura Energi Global menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis dengan Zhejiang Energy PV–Tech Co. Ltd. dan PT Hypec International untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 130 MW di Bali. Direktur Utama FUTR, Tonny Agus Mulyantono, mengatakan bahwa pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Bali untuk menentukan lokasi pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan tata ruang dan potensi setempat. Tonny menambahkan, nantinya FUTR akan membentuk anak usaha khusus untuk menangani operasi dan pemeliharaan proyek PLTS tersebut. FUTR sendiri menargetkan tahapan dokumentasi, studi kelayakan, dan perizinan akan rampung pada 1H26, sehingga proyek tersebut dapat segera memasuki fase konstruksi.
- $BMRI: Kontan melaporkan bahwa Danantara tengah mencari jadwal untuk menggelar RUPSLB bagi Bank Mandiri untuk memutuskan rencana spin–off Bank Syariah Indonesia ($BRIS) dari BMRI. Setelah rencana aksi korporasi ini rampung, BRIS akan berada di bawah kendali langsung Danantara. Narasumber Kontan menyebut bahwa pelaksanaan RUPSLB tersebut diupayakan untuk digelar tahun ini. Menanggapi isu ini, Direktur Utama BRIS, Anggoro Eko Cahyo, menyebut bahwa rencana spin–off merupakan kewenangan para pemegang saham.
- $WIFI: Direktur Solusi Sinergi Digital, Shannedy Ong, mengatakan bahwa pihaknya menjalin kerja sama dengan Tower Bersama Infrastructure ($TBIG) dan PT Centratama Menara Indonesia, anak usaha Centratama Telekomunikasi Indonesia ($CENT) untuk mengembangkan broadband wireless access. Kerja sama ini dilakukan setelah WIFI memenangkan lelang penggunaan pita frekuensi radio 1,4 GHz di wilayah regional 1. Dengan kerja sama ini, Shannedy menyebut bahwa WIFI tidak perlu membangun menara untuk mengembangkan jaringan internet tersebut. Jika kebutuhan infrastruktur WIFI belum tercukupi, Shannedy mengatakan bahwa pihaknya berpotensi menjalin kerja sama dengan Dayamitra Telekomunikasi ($MTEL) ataupun Sarana Menara Nusantara ($TOWR).
- $RAJA: Rukun Raharja dalam keterbukaan informasi terkait materi public expose menyebut bahwa anak usaha perseroan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi perusahaan perdagangan gas yang beroperasi di wilayah Banten, meski tidak merincinya lebih lanjut. RAJA juga sedang dalam tahap uji tuntas untuk mengakuisisi 2 perusahaan pelayaran yang memiliki aset operasional berupa 2 unit kapal liquified natural gas carrier (LNGC) dan 1 unit very large gas carrier (VLGC). Selain itu, RAJA juga tengah melakukan uji tuntas untuk mengakuisisi beberapa pembangkit energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air dan biomassa, serta akuisisi fasilitas sistem penyediaan air minum di area Jabodetabek.
- $SGER: Direktur Utama Sumber Global Energy, Welly Thomas, mengatakan bahwa pihaknya berencana melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang di sektor pengolahan nikel bersama salah satu smelter di Indonesia. Tahapan diskusi ini mengacu kepada rencana pembangunan fasilitas converter nickel matte, di mana teknologi tersebut akan meningkatkan kadar nikel dari semula berkisar 20–30% menjadi 65–75%, sehingga dapat meningkatkan harga jual nikel. Welly meyakini bahwa prospek industri nikel dengan kadar tinggi masih sangat menjanjikan, didukung meningkatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik dan teknologi energi terbarukan.
- $BSDE: Bumi Serpong Damai mencatatkan marketing sales sebesar ~2 triliun rupiah pada 3Q25 (+1% YoY, -24% QoQ). Hasil ini membuat marketing sales selama 9M25 mencapai 7,1 triliun rupiah (+4% YoY), setara 71% dari target 2025 di level 10 triliun rupiah. Kontribusi marketing sales terbesar berasal dari segmen 'residensial' (44,2%), diikuti 'ruko' (26,5%), 'komersial' (15,2%), 'apartemen' (5,2%), dan 'penjualan kavling tanah ke joint venture' (8,9%). Sebelumnya, Stockbit telah merilis kompilasi marketing sales beberapa emiten residensial lainnya di sini.
- $PTRO: Petrosea mencatatkan laba bersih sebesar 5,9 juta dolar AS pada 3Q25 (vs. 2Q25: 0,2 juta dolar AS, 3Q24: 1,5 juta dolar AS). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 mencapai 6,9 juta dolar AS (vs. 9M24: 2,9 juta dolar AS), di bawah ekspektasi kami (51% estimasi 2025F Stockbit). Laba bersih 3Q25 didorong oleh keuntungan kurs sebesar 17,2 juta dolar AS (vs. 2Q25: rugi 10,4 juta dolar AS, 3Q24: rugi 8,3 juta dolar AS). Secara operasional, EBITDA mencapai 38,6 juta dolar AS pada 3Q25 (+7% YoY, -18% QoQ), sehingga EBITDA selama 9M25 menjadi 109,7 juta dolar AS (+32% YoY), di bawah ekspektasi (65% estimasi 2025F Stockbit, 54% guidance 2025F manajemen).
Top Gainer ๐ฅ
$PTRO | $STAA | $JPFA | $CPIN |
| +9,09% | +7,37% | +6,28% | +5,83% |
Top Loser ๐ค
$TINS | $INDY | $BRMS | $ADMR |
| -9,72% | -6,61% | -5,21% | -4,74% |
๐ฅ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

- Bloomberg melaporkan bahwa Danantara sedang mempertimbangkan rencana untuk membentuk manajer aset nasional, dengan menggabungkan unit aset manajer dari Bank Rakyat Indonesia ($BBRI), Bank Mandiri ($BMRI), dan Bank Negara Indonesia ($BBNI). Total aset kelolaan dari unit aset manajer ketiga bank tersebut mencapai hampir 8 miliar dolar AS pada awal 2025. Narasumber Bloomberg menyebut bahwa Danantara kemungkinan berupaya merampungkan rencana ini secepatnya pada 1Q26. Namun, pertimbangan terkait rencana ini masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir yang dibuat. Perwakilan Danantara, BBRI, BMRI, dan BBNI belum memberikan komentar terkait kabar ini.
- Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan mencapai +7,7% YoY per 9M25 (vs. 8M25: +7,56% YoY, 9M24: +10,85% YoY), lebih rendah dibandingkan target 2025 yang telah di–downgrade dari Bank Indonesia di kisaran +8–11% YoY. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa permintaan kredit masih belum kuat seiring sikap wait and see dari pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang relatif tinggi. Hal ini tercermin dari nilai fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada September 2025 yang masih cukup besar di level 22,54% dari total plafon kredit yang tersedia (vs. 8M25: 22,71%). Berdasarkan penggunaannya, kredit investasi selama 9M25 tumbuh +15,18% YoY (vs. 8M25: +13,86% YoY), sementara kredit konsumsi +7,42% YoY (vs. 8M25: +7,89% YoY) dan modal kerja +3,37% YoY (vs. 8M25: +3,53% YoY). Sementara itu, kredit UMKM dan pembiayaan syariah tumbuh melambat masing–masing menjadi +0,23% YoY dan +7,55% YoY. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit 2025 akan berada pada batas bawah kisaran target 2025 dan akan meningkat pada 2026.
- Harga emas di pasar spot sempat anjlok hingga -6,3% ke level 4.082,03 dolar AS per troy ounce pada perdagangan intraday hari Selasa (21/10), menandai penurunan secara intraday yang terbesar sejak Juni 2013, sebelum ditutup turun -5,3% di level 4.125,22 dolar AS per troy ounce. Ini menandai penurunan harian terbesar secara persentase sejak Agustus 2020. Bloomberg melaporkan bahwa penurunan harga emas kemarin didorong oleh aksi profit taking, seiring kekhawatiran investor bahwa lonjakan harga emas belakangan ini telah membuat harganya overvalued. Pada Rabu (22/10), harga emas kembali turun sekitar -1,6% ke kisaran 4.058 dolar AS per troy ounce.
- Perusahaan Gas Negara ($PGAS) mencatatkan volume penjualan gas sebanyak 833 BBtud selama 9M25 (-2% YoY), lebih rendah sekitar 4–13% dari target 2025 di kisaran 873–958 BBtud. Sementara itu, volume transmisi gas mencapai 1.622 MMSCFD selama 9M25 (+6% YoY), lebih tinggi +13% dari target 2025 di level 1.435 MMSCFD. Adapun volume penjualan upstream mencapai 16.892 BOEPD selama 9M25 (-16% YoY), lebih rendah -2% dari target 2025 di level 17.227 BOEPD.
- Pakuwon Jati ($PWON) merevisi turun target marketing sales 2025 dari 1,8 triliun rupiah menjadi 1,35 triliun rupiah. Selama 9M25, PWON mencatatkan marketing sales sebesar ~903 miliar rupiah (-20% YoY).
- Sekretaris Perusahaan Adhi Karya ($ADHI), Rozi Sparta, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 6,5 triliun rupiah selama 9M25 (-54% YoY), setara 23–26% target 2025 di kisaran 25–28 triliun rupiah. Berdasarkan proyeknya, kontrak baru ADHI selama 9M25 berasal dari proyek gedung (52%), SDA (17%), sarana perhubungan (11%), dan lainnya.
๐ช Emas Masih Bisa Naik Lagi & Saham Emiten Emas Potensial, Benarkah?
"Selama harga emas tidak kembali ke $2.400, valuasi emiten tambangnya bisa meledak dan pasar belum menyadarinya." – yanuard
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Harga emas sempat menembus $4.200/oz, tapi menurut BlackRock, ini belum apa-apa. Yang lebih mengejutkan, saham-saham tambang emas justru masih dinilai seolah harga emas baru $2.400, alias diskon hampir 50%! Ini bukan sekadar anomali, tapi hasil dari model valuasi usang yang belum menyesuaikan realita pasar. Ditambah lagi, komoditas lain seperti perak dan tembaga juga ikut naik, memberi peluang ekstra bagi emiten tambang emas yang memproduksi semuanya. Namun apakah benar demikian? Simak selengkapnya dalam tulisan yanuard berikut ini!
Disclaimer:
Email ini dikirim oleh PT Stockbit Sekuritas Digital ("Stockbit"), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam email ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri "@Stockbit.com". Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Unsubscribe here
IHSG
Foreign Flow
Kurs USD/IDR
Gold
Oil
Coal
CPO
Nickel
$PTRO
$STAA
$JPFA
$CPIN
$TINS
$INDY
$BRMS
$ADMR
0 komentar:
Posting Komentar