| Research Mandiri Sekuritas · 19 November 2025 | |
|
| Bank Indonesia Kembali Menahan Suku Bunga di Level 4,75% |
|
| | π± What's Growin' on Today |
| BI Rate kembali ditahan di 4,75%
Pertumbuhan kredit Oktober: +7,36% YoY
IMF proyeksi defisit APBN Indonesia 2025-2026: 2,8%-2,9% UBS Group beli 0,6% BUMI Rp417 M
DEWA buyback Rp1,66 T
Multi Sarana tambah HATM Rp9 M
BBTN berencana minta tambahan dana pemerintah Rp5-10 T
KRYA tender offer wajib Rp104/saham
Harimas Tunggal jual 1% IMPC Rp597 M |
|
| | Performa IHSG:
π Indeks Harga Saham Gabungan 8.406,58 +44,65 (+0,53%) |
|
| | | | | | | | | | | | | | | | π BI Rate Kembali Ditahan di 4,75% |
| | Bank Indonesia kembali mempertahankan BI Rate di level 4,75%, setelah pada bulan lalu juga membuat keputusan serupa. Keputusan ini sejalan ekspektasi konsensus ekonom yang dihimpun Reuters. |
|
| π¦ Pertumbuhan Kredit Oktober: +7,36% YoY |
| | Pertumbuhan kredit perbankan pada Oktober 2025 melambat ke level +7,36% YoY (vs. Sept-25: +7,7% YoY), masih lebih rendah dibandingkan target 2025 BI di level +8–11%. |
|
| π° IMF Proyeksi Defisit APBN Indonesia |
| | International Monetary Fund (IMF) memproyeksi defisit APBN Indonesia sebesar 2,8% dari PDB pada 2025, dan 2,9% dari PDB pada 2026. Proyeksi IMF ini di atas target defisit dari pemerintah sebesar 2,53% pada 2025 dan 2,7% pada 2026. |
|
| | | π UBS Group Beli 0,6% $BUMI Rp417 M | |
| Pemegang saham PT Bumi Resources (BUMI), UBS Group AG, membeli ~2,3 miliar (0,62%) saham BUMI dengan harga ~Rp147/saham, sehingga total transaksi mencapai ~Rp417 miliar. Transaksi dilakukan pada 11 November 2025. UBS membeli saham untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien. Setelah transaksi ini, kepemilikan UBS Group AG di BUMI menjadi 7,61%. |
|
| π $DEWA Buyback Rp1,66 T |
| | PT Darma Henwa (DEWA) mengumumkan rencana buyback saham senilai maksimum Rp1,66 triliun. Periode buyback berlangsung pada 19 November 2025 – 19 Februari 2026. |
|
| π’ Multi Sarana Tambah $HATM Rp9 M | |
| Pemegang saham PT Habco Trans Maritima (HATM), PT Multi Sarana Nasional, membeli ~28 juta (0,33%) saham HATM dengan harga rata-rata Rp334/saham, sehingga total transaksi mencapai ~Rp9 miliar. Transaksi dilakukan pada 14 November 2025. Setelah transaksi ini, kepemilikannya di HATM menjadi 20,03%. |
|
| π️ $BBTN Berencana Minta Tambahan Dana | |
| Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BBTN), Nixon L.P. Napitupulu, mengatakan bahwa BBTN berencana meminta tambahan penempatan dana pemerintah sebesar Rp5–10 triliun, yang jika disetujui akan digunakan untuk menyalurkan kredit ke sektor perumahan. Nixon juga menjelaskan bahwa dana sebesar Rp25 triliun yang sebelumnya ditempatkan di BBTN telah sepenuhnya disalurkan. |
|
| π $KRYA Tender Offer Wajib Rp104/saham | |
| Pengendali baru PT Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA), Green City SG Pte. Ltd., mengumumkan tender offer wajib sebanyak ~474 juta (28,48%) saham KRYA dengan harga penawaran sebesar Rp104/saham. Nilai dari tender offer ini mencapai ~Rp49 miliar. Periode tender offer pada 19 November – 18 Desember 2025. |
|
| π Harimas Tunggal Jual 1% $IMPC Rp597 M | |
| Pemegang saham PT Impack Pratama Industri (IMPC), PT Harimas Tunggal Perkasa, menjual 600 juta (1,09%) saham IMPC dengan harga Rp995/saham, sehingga total transaksi mencapai Rp597 miliar. Transaksi dilakukan pada 18 November 2025, bertujuan untuk realisasi investasi dan meningkatkan free float. Setelah transaksi ini, kepemilikannya di IMPC turun menjadi 40,13%. |
|
| |
|
|
0 komentar:
Posting Komentar